Sukabumi, (Antara Megapolitan) - Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membutuhkan alat deteksi dini atau early warning system bencana longsor guna mengantisipasi tibanya musim hujan dimana wilayah setempat sering terjadi longsor.
"Kami sudah mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah pusat dan sudah disetujui agar secepatnya alat deteksi dini longsor itu bisa dipasang di lokasi paling rawan terjadi bencana ini," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi, Irwan Fajar di Sukabumi, Minggu.
Menurutnya, rencananya, alat tersebut akan dipasang di tiga titik rawan longsor. Informasinya alat yang akan diberikan oleh pemerintah pusat ini dua hingga tiga unit yang nantinya akan dipasang di wilayah selatan dan utara Kabupaten Sukabumi.
Lebih lanjut, dengan adanya alat tersebut diharapkan bisa meminimalisasikan dampak dari bencana tanah longsor itu, karena sepanjang tahun Kabupaten Sukabumi kerap terjadi bencana ini. Bahkan kerap timbul korban jiwa baik luka hingga meninggal dunia.
Kabupaten Sukabumi merupakan daerah rawan bencana tanah longsor, dari hasil pemetaan potensi risiko bencana seluruh kecamatan atau 47 kecamatan masuk dalam daerah rawan bencana dengan tingkat potensi tinggi, sedang dan rendah.
"Curah hujan sudah mulai tinggi, walaupun belum merata. Dengan kondisi cuaca yang seperti ini kami langsung siaga dan menyebar relawan serta petugas untuk memantau daerahnya masing-masing," tambahnya.
Tidak hanya di Kabupaten Sukabumi saja yang rawan longsor tetapi, daerah tetangganya pun yakni Kota Sukabumi kerap dilanda bencana serupa apalagi saat musim hujan. "Dari 33 kelurahan ada 11 kelurahan yang masuk dalam kategori daerah rawan longsor," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami.
Sukabumi Membutuhkan Alat Deteksi Longsor
Minggu, 8 November 2015 19:26 WIB
Curah hujan sudah mulai tinggi, walaupun belum merata.