Kota Bogor (ANTARA) - Kabar duka tiba Senin (25/10/21) malam. Telah wafat Letnan Jenderal TNI (Purn) Sudi Silalahi dalam usia 72 tahun. Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Yaa Allah mudahkan jalannya ke Jannatun Nai'm. Aamiin yaa Robbal'Alamiin.
Kakanda Sudi, begitu saya menyapanya, secara dekat saya mengenalnya sejak menjabat Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan pada 2003. Menko Polhukam saat itu, Pak Susilo Bambang Yudhoyono.
Kami sering bertemu berbincang soal hukum dan politik. Ketika itu, saya Pemimpin Redaksi Republika. Sejak pertemuan itu, kami saling menyapa dengan sebutan Kakanda dan Adinda.
Dilahirkan di Pematang Siantar 13 Juli 1949 dari pasangan ayah asli Tapanuli dan ibu Jawa-Deli pada 13 Juli 1949, tempat kelahirannya dikenal juga dengan Tanah Jawa, meskipun ada nama Kecamatan Tanah Jawa, di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kakanda Sudi meniti karier militer Akabri, lulus tahun 1972. Karier nya terus naik, menjabat Wakil Assospol Kasospol ABRI (1996–1997), Kepala Staf Kodam Jaya (1997–1998), Askomsos Kaster ABRI (1998–1999), Pangdam V/Brawijaya (1999–2001), Sekretaris Menko Polhukam, Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Sekretaris Kabinet, dan Menteri Sekretaris Negara (2009–2014). Kakanda Sudi adalah orang yang sangat dipercaya Pak SBY.
Senyum tidak pernah lepas dari wajah Jenderal ini, ramah, dan suka bercanda. Sama sekali tidak memberi kesan sebagai seorang jenderal dalam posisi penting.
Masa kecil yang sulit dan didikan disiplin dari ayahnya, Abdu Azis Silalahi kepala desa di Tanah Jawa, membentuk karakter Kakanda Sudi, sebagai lelaki yang berdisiplin, santun, rendah hati, dan taat beribadah.
Semasa menjabat Sekkab dan Mensesneg, Kakanda Sudi aktif mengurus Masjid Baiturrahim di Istana Merdeka, di antaranya menpercantiknya dan mengganti karpet. Ketika Republika memberitakan tentang penyempurnaan arah kiblat, Kakanda Sudi dengan cepat melakukan penyempurnaan arah kiblat Masjid Baiturrahim.
Tidak sedikit orang menyangka Kakanda Sudi Non-Muslim, mungkin karena nama dan marganya. Ketika menjabat sebagai Pangdam Brawijaya, Kakanda Sudi pernah ditolak tokoh-tokoh agama karena menduga Non-Muslim. Bahkan sempat ditolak berceramah. Padahal ia muslim taat. Tidak jarang pula, pada Natal dan Tahun Baru, Kakanda Sudi menerima ucapan selamat. Beliau hanya senyum.
Kakanda Sudi Silalahi telah pergi selamanya. Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Boediono, serta sejumlah sahabatnya, hadir di pemakaman TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Selasa (26/10/2021) siang. "Surga Insya Allah, beliau orang baik, banyak jasanya," kata Pak SBY saat ditemui wartawan di TMP Kalibata.
Pergilah Kakanda menuju Jannatun Na'im, surga yang dijanjikan pada setiap orang yang tunduk pada Allah, Maha Pencipta. Pergilah Kakanda dengan semua amal dan kebaikan yang telah ditebarkan. Kami pun akan menyusul, seperti daun-daun lepas dari tangkainya dan rebah ke bumi ciptaan Allah. Kebaikan mengalir terus-menerus meski jasad telah dikebumikan.
Pergilah Kakanda menuju keindahan ..
Jakarta, 27 Oktober 2021
Baca juga: Obituari - Sudi Silalahi, Mensesneg era SBY tutup usia
Kakanda Sudi...
Rabu, 27 Oktober 2021 14:10 WIB
Tidak sedikit orang menyangka Kakanda Sudi Non-Muslim, mungkin karena nama dan marganya