Jakarta (ANTARA) - Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) Teuku Riefky Harsya berharap Latihan Multilateral Angkatan Laut Komodo ke-5 (The 5th Multilateral Naval Exercise Komodo 2025/MNEK) di Bali tidak hanya memberi dampak pada pariwisata tapi juga bagi para perajin lokal.
Gelaran internasional itu diikuti oleh 3.500 - 4.000 personel Angkatan Laut dari 38 negara sahabat, lengkap dengan puluhan kapal dari negara peserta. Kegiatan yang berlangsung sejak tanggal 15 hingga 22 Februari 2025 itu bertujuan memperkuat kerja sama internasional dalam keamanan maritim dan bantuan kemanusiaan serta bencana alam itu.
“Berharap kegiatan ini bukan hanya bisa berdampak pada pariwisata tetapi juga bisa membawa dampak pada perekonomian daerah terutama untuk para perajin lokal yang ada di Bali,” kata Menekraf Riefky di Jakarta, Senin.
Bali sebagai tuan rumah dalam acara bertaraf internasional ini merupakan bagian dari pengaplikasian Program Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto yang salah satu poinnya adalah mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi kreatif.
Riefky menyoroti hadirnya para perajin khas Bali yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung dan peserta yang hadir baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing. Berbagai macam kerajinan dipamerkan dalam perhelatan akbar ini.
Salah satu pemahat lokal, I Nyoman Weda, menjajakan hasil karyanya berupa patung dan ukiran lain dalam bentuk aksesoris. Dia semringah bisa terlibat dalam gelaran ini karena menjadi peluang bersama seniman lainnya memperkenalkan karya-karya seni khas Bali.
Baca juga: PLN kawal kelistrikan selama Latihan Multilateral Angkatan Laut Komodo di Bali
Baca juga: TNI AL perkuat pengamanan maritim
Baca juga: 19 kapal perang dari 38 negara ikutlatihan di Bali