Lombok Tengah (ANTARA) - Seribu putri dari berbagai desa yang merupakan peserta Karnaval Budaya Mandalika berjalan kaki di kawasan Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang puncak Bau Nyale (Menangkap cacing laut) di Pantai Seger, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, pada 18-19 Februari 2024.
"Karnaval 1000 putri ini menjadi bagian dari rangkaian acara site event Bau Nyale dan diharapkan mampu menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara," kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Lalu Sungkul saat acara Karnaval Bau Nyale di Mandalika, Senin.
"Ribuan putri ini adalah yang terbaik dari setiap kecamatan di Lombok Tengah. Mereka akan menampilkan kostum dengan berbagai model dan warna yang mencerminkan keberagaman budaya Lombok Tengah," katanya.
Melalui rangkaian Bau Nyale itu, kata dia, diharapkan bisa menarik minat pengunjung, terutama wisatawan mancanegara, untuk datang dan meramaikan kegiatan Bau Nyale.
Bau Nyale adalah tradisi budaya khas Lombok yang menceritakan legenda Putri Mandalika. Ajang tahunan ini tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mendukung sektor pariwisata di KEK Mandalika atau Lombok Tengah.
Baca juga: Pemilihan putri Mandalika ajang promosi budaya
Baca juga: Festival Bau Nyale jadi meriahkan perayaan budaya di Mandalika
Baca juga: Promosi tradisi Bau Nyale di KEK Mandalika