Purwakarta, (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, berharap agar masyarakat mengurangi sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir sampah Cikolotok dengan melakukan pengelolaan sampah sendiri di lingkungan masing-masing.
Kepala Bidang Data dan Penyuluhan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Purwakarta Maman Sutarman, Jumat mengatakan, volume sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Cikolotok mencapai 350 kubik per hari.
Jika seluruh desa/kelurahan di Purwakarta melakukan pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing, seperti melakukan pengelolaan dengan konsep bank sampah, maka volume sampah yang diangkut ke TPA akan berkurang sekitar 20-30 persen.
Ia menyatakan, tidak seluruh kecamatan di Purwakarta terlayani armada pengangkut sampah milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Itu terjadi karena titik-titik kecamatan tertentu yang sulit dijangkau.
Umumnya, kata dia, masyarakat di daerah tertentu yang tidak terlayani armada pengangkut sampah membakar sampah di daerahnya masing-masing. Cara tersebut sebenarnya tidak dianjurkan.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan Purwakarta hanya menganjurkan agar masyarakat melakukan pengelolaan sampah, sepertii yang dilakukan warga Perumahan Panorama yang mengelola sampah dengan konsep bank sampah.
Selain mengelola sampah di lingkungan masing-masing, Maman juga berharap agar ada pula armada pengangkut sampah milik pemerintah desa. Sehingga, tidak terjadi penumpukan sampah di desa-desa.
Ia menilai, pengelolaan sampah berkonsep bank sampah itu perlu dikembangkan. Diharapkan pula konsep pengelolaan sampah seperti yang dilakukan di Perumahan Panorama bisa diberlakukan di seluruh desa/kelurahan sekitar Purwakarta.
Konsep pengelolaan sampah seperti perlu dikembangkan, karena bermanfaat dan bisa mengurangi volume sampah yang diangkut ke TPA Cikolotok. Diharapkan tahun depan pengembangan konsep bank sampah bisa diterapkan di seluruh desa/kelurahan di Purwakarta.
Pemkab Purwakarta Berharap Masyarakat Kelola Sampah Sendiri
Jumat, 5 Juni 2015 13:43 WIB
Masyarakat di daerah tertentu yang tidak terlayani armada pengangkut sampah membakar sampah di daerahnya masing-masing.