Bekasi, (Antaranews Bogor) - Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menilai maraknya alih fungsi lahan pertanian di wilayah setempat tidak berdampak signifikan pada pencapaian target swasembada beras.
"Kami tetap optimistis target swasembada beras Kabupaten Bekasi setiap tahunnya bisa tercapai," kata Kepala Seksi Produksi Tanaman Pangan, DPPK Kabupaten Bekasi Ade Winata di Cikarang, Minggu.
Menurut dia, lahan pertanian berupa sawah di wilayah setempat setiap tahunnya terus menyusut karena beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman komersil hingga pabrik.
Bahakan ia mencatat bahwa sejak 2013 ada sekitar 62 ribu hektare lahan sawah di wilayah itu, namun terus mengalami penyusutan.
"Tapi lama kelamaan, lahannya agak berkurang. Hingga kini kita terus mendorong penggunaan lahan pertanian," katanya.
Menurutnya, hingga kini masih ada sekitar 50 ribu hektare lahan pertanian lagi yang merupakan area target pencapaian swasembada beras.
"Tersebut swasembada beras masih memungkinkan diraih dengan masih tersedianya sekitar 50 ribu hektare lahan pertanian potensial," katanya.
Dia merinci, dari jumlah lahan potensial tersebut sekitar 32 ribu hektare di antaranya merupakan lahan pertanian teknis, sedangka sisanya perpaduan antara semi teknis dan tadah hujan.
"Walau pun dalam beberapa tahun terus berkurang, pemkab terus mendorong pemanfaatan lahan bagi sektor pertanian," ujarnya.
Menurut dia, kebutuhan beras rata-rata warga di wilayah setempat setiap tahunnya mencapai 122 kilogram per orang dari total jumlah penduduk sekitar 2,5 juta jiwa.
"Lahan pertanian kita masih tercukupi, jadi bisa swasembada beras. Juga masih bisa berbagi dengan daerah lain," katanya.
Swasembada beras Bekasi tidak terpengaruh penyusutan lahan
Minggu, 24 Agustus 2014 14:57 WIB