Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 214 unit kuil di Lhasa, Daerah Otonomi Tibet (Xizang), mulai dibuka secara bertahap setelah ditutup selama wabah COVID-19 menjangkiti seluruh wilayah China sejak akhir Desember lalu.
Setiap orang yang hendak melakukan peribadatan harus menunjukkan kode elektronik kesehatan atau kartu sehat berikut identitas penduduk, demikian Asosiasi Buddha Lhasa dikutip media resmi setempat, Kamis.
Sebelum memasuki kuil, para pengunjung juga diukur suhu tubuh, mengenakan masker, dan harus disemprot disinfektan.
Baca juga: Presiden Mongoliapun harus dikarantina 14 hari sepulangnya dari China
Baca juga: Paus mendukung PBB serukan gencatan senjata global untuk fokus ke corona
Baca juga: Setelah Makkah, Riyadh dan Madinah, Arab Saudi mulai karantina Jeddah
Beberapa kuil lainnya di area permukiman Lhasa, seperti Drepung, Sera, Ganden, Tsurpu, dan Jokhang masih tutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Selama wabah berjangkit, di Tibet hanya terdapat satu kasus. Itu pun sudah boleh meninggalkan rumah sakit pada pertengahan Februari.
Di daerah setingkat provinsi, yang berbatasan langsung dengan India, itu tidak ditemukan lagi kasus baru dalam 60 hari terakhir.
214 kuil di Tibet mulai dibuka
Kamis, 2 April 2020 7:17 WIB
Sebelum memasuki kuil, para pengunjung juga diukur suhu tubuh, mengenakan masker, dan harus disemprot disinfektan.