Jakarta (ANTARA) - Ahok tidak kompeten untuk memimpin BUMN hingga Kementerian BUMN nilai saham gorengan jadi penyebab Asuransi Jiwasraya defisit, menjadi berita-berita kemarin yang masih layak di simak hari ini.
Berikut berita-berita tersebut
1. Ekonom Marwan Batubara nilai Ahok tidak "qualified" pimpin BUMN
Ekonom IRESS yakni Marwan Batubara menilai sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak kompeten untuk memimpin perusahaan BUMN.
"Ya tidak kompeten, orang dia (Ahok) juga tidak memiliki pengalaman seperti itu," ujar Marwan di Jakarta.
Simak berita lengkapnya di sini
2. Menteri PUPR minta investor segera lapor jika terhambat regulasi
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono siap menerima masukan dan laporan dari para investor yang terhambat regulasi.
"Tolong beri masukan, kalau ada yang menghambat bilang, kadang-kadang regulasi yang lengkap itu mengikat kaki kita sendiri," ujar Menteri Basuki di Jakarta.
Simak berita lengkapnya di sini
3. Kualitas pengawasan OJK turun, Komisi XI DPR bentuk badan supervisi
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) rencananya diawasi badan supervisi yang akan dibentuk Komisi XI DPR RI karena kualitas pengawasan regulator tersebut dinilai menurun.
"DPR merasa kualitas pengawasan OJK menurun, apa karena belum matang, usianya 10 tahun atau ada yang salah," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subhi dalam forum diskusi InfoBank di Jakarta.
Simak berita lengkapnya di sini
4. BI pertahankan bunga acuan lima persen setelah empat kali penurunan
Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate sebesar lima persen dalam Rapat Dewan Gubernur periode November 2019 setelah penurunan empat kali beruntun selama Juli-Oktober 2019 sebesar 100 basis poin.
"Kebijakan moneter kami tetap akomodatif dan konsisten dengan perkembangan inflasi yang terkendali serta upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan perekonomian," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam jumpa pers di Jakarta.
Simak berita lengkapnya di sini
5. BUMN: Saham "gorengan" penyebab Jiwasraya defisit likuiditas
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai bahwa saham "gorengan" menjadi salah satu penyebab PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengalami defisit likuiditas.
"Kalau kita lihat, saham-saham yang diinvestasikan oleh Jiwasraya memang saham gorengan," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Bidang Komunikasi Publik Arya Sinulingga di Jakarta.
Simak berita lengkapnya di sini