Bogor (Antaranews Bogor) - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengharapkan Bibit Persemaian Permanen yang terdapat di Kampus Institut Pertanian Bogor, Dramaga mampu menjadi percontohan dan model bagi daerah lainnya.
"Jangan sampai Persemaian Permanen IPB ini jelek hasilnya, harus menjadi model dan percontohan bagi perguruan tinggi lainnya serta daerah untuk mengelola bibit persemaian ini," kata menteri saat menghadiri peluncuran Bibit Persemaian Permanen di kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
Bibit Persemaian Permanen di Kampus IPB Dramaga merupakan program kerja sama antara IPB dan Menteri Kehutanan serta Badan Pengelola DAS (BPDAS) Citarum dan Ciliwung.
Menteri menyebutkan, pembangunan Persemaian Permanen dan Kebun Bibit Rakyat yang dilaksanakan diseluruh Indonesia menjadi elemen penting dalam mendukung program pro rakyat, yaitu sebagai tulang punggung rehabilitasi hutan dan lahan.
"Serta kegiatan HTR, HKM, dan HD yang menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi rakyat di pedesaan atau di dalam sekitar hutan," kata menteri.
Menteri mengatakan, persemaian permanen BPDAS Citarum Ciliwung di Kampus IPB Dramaga dapat menjadi contoh untuk persemaian permanen di BPDAS lainnya terutama untuk yang di luar Pulau Jawa.
Tidak hanya itu, lanjut menteri, persemaian permanan di Kampus IPB ini dapat menjadi tempat persemaian bibit tanaman khas Jawa Barat seperti rasamala, dan sebagainya.
Sehingga jenis tanaman khas Jawa Barat masih terpelihara dan dapat memenuhi kebutuhan lokal maupun luar.
"Semoga ke depan, tempat persemaian seperti ini akan terus bertambah di seluruh provinsi di Indonesia dan dapat meningkat hingga ke tingkat kabupaten," ujarnya.
Menteri menyebutkan, Kementerian Kehutanan memilik program kerja sama dengan Perguruan Tinggi yakni Kawasan Hutan Untuk Kebutuhan Khusus.
Kementerian Kehutanan telah menyediakan lahan seluas 300 hektare untuk Institut Teknologi Bandung dalam program kerja sama tersebut. Begitu juga dengan Perguruan Tinggi Mulawarman, Kemenhut menyediakan lahan seluas 400 ha.
Kerja sama serupa juga dilakukan Kemenhut di Maluku, hal ini sebagai salah satu upaya melindungi kawasan tersebut dari praktek penambangan sehingga dikelola oleh perguruan tinggi setempat sebagai kawasan hutan untuk kebutuhan khusus.
Menteri juga mengapresiasi upaya IPB mengembangkan Persemaian Permanen di kampusnya hanya dengan anggaran Rp1,2 miliar.
"Maksimalnya dana untuk persemaian permanen yang lengkap itu Rp5 miliar. Ini hanya dengan anggar Rp1,2 miliar sudah jadi. Tapi perlu dilengkapkan lagi sesuai dengan anggarannya," kata Menteri.
Menhut berharap bibit persemaian IPB jadi percontohan
Sabtu, 7 Desember 2013 20:48 WIB