Jakarta (ANTARA) - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni berharap agar sejumlah tempat yang berpotensi menjadi pintu pelaku penyelundupan satwa dijaga oleh anjing pelacak sebagai upaya antisipasi, salah satunya seperti di Sorong yang merupakan pelabuhan terakhir Papua.
"Di Sorong dan Halmahera saya minta juga ada anjing pelacak sebagai upaya pengagalan penyelundupan satwa. Selamatkan satwa kita, satwa adalah aset bangsa," ujar Menhut lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Dalam kunjungan kerja ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki, Kota Bitung, Sulawesi Utara beberapa waktu lalu, dirinya menyoroti soal upaya penyelamatan penyelundupan satwa, serta kemampuan dua ekor anjing yang biasa diperbantukan untuk melacak penyelundupan satwa, salah satunya diketahui berjenis german shepherd.
Baca juga: Penyelundupan 6.514 ekor burung ilegal di Bakauheni berhasil digagalkan petugas
Baca juga: Karantina Lampung berhasil gagalkan pengiriman burung tanpa dokumen di Bakauheni
Adapun Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki sendiri selama 5 tahun terakhir telah berhasil menggagalkan 11 burung, 44 mamalia dan 4 reptil di wilayah Bitung, Manado dan Gorontalo. Beberapa satwa juga berhasil diselamatkan dari rumah warga hingga pelabuhan, dengan total 683 satwa.
Selain itu berdasarkan data, pihak Tasikoke telah melakukan patroli 3 tahun terakhir setiap Desember, peredaran daging satwa liar dari provinsi-provinsi di Sulawesi ke Sulawesi Utara mengalami penurunan. Sejumlah daging satwa yang kerap dijual di pasar diantaranya daging babi hutan, kelelawar, biawak hingga ular piton.
Menhut: Anjing pelacak jadi salah satu upaya antisipasi penyelundupan satwa
Senin, 16 Desember 2024 8:27 WIB
Di Sorong dan Halmahera saya minta juga ada anjing pelacak sebagai upaya pengagalan penyelundupan satwa. Selamatkan satwa kita, satwa adalah aset bangsa.