"Salah satu faktor penunjang yaitu keberadaan Forum Anak Depok yang sudah dirasakan manfaatnya. Untuk itu, keberadaan Forum Anak harus dibentuk dari tingkat kecamatan hingga kelurahan se-Kota Depok," kata Ketua Gugus Tugas KLA, Sri Utomo di Depok, Minggu.
Ia meminta setiap kelurahan agar segera membentuk Forum Anak Kelurahan. Karena melalui forum ini bisa menjadi salah satu sarana untuk menangkal hal negatif yang dilakukan oleh anak dan remaja di Kota Depok.
“Saya berharap ada forum anak di tingkat kelurahan bahkan di RW. Karena Forum Anak menjadi wadah anak-anak dan remaja Depok untuk berprestasi, menyalurkan bakat dan minatnya,” katanya.
Dikatakannya anak-anak yang berada di Forum Anak, maupun yang berada di luar organisasi itu diajak untuk menjadi pelopor dan pelapor. Pelopor dalam arti menjadi yang terdepan dalam setiap kebaikan dan kreativitas. Kemudian menjadi pelapor apabila menemukan penganiayaan kepada anak.
"Mari menjadi anak Depok yang lebih peduli, dengan menjadi pelopor dan pelapor. Tentunya untuk kebaikan bersama," katanya.
Sementara itu Kecamatan Sukmajaya menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program Depok Kota Layak Anak (KLA). Salah satunya dengan membentuk Forum Anak di tingkat kelurahan.
Camat Sukmajaya, Tito Ahmad Riyadi mengatakan, salah satu syarat terwujudnya KLA dengan adanya Forum Anak di setiap jenjang, mulai dari tingkat kota, kecamatan hingga kelurahan. Selain itu, menurutnya, Forum Anak juga merupakan pemenuhan hak sipil dan kebebasan.
“Nantinya forum ini menjadi satu wadah bagi mereka dalam menyampaikan aspirasi. Selain juga menyampaikan hal-hal yang mereka butuhkan dalam program pembangunan,” katanya.
Dikatakannya, saat ini untuk Forum Anak tingkat kecamatan sudah terbentuk. Adapun di level kelurahan, sambungnya, baru ada di Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, dan Cisalak.
Ia mengatakan demi membentuk Forum Anak itu, masing-masing kelurahan mengirimkan perwakilan sekitar 25 orang. Untuk itu, Tito berharap dalam waktu dekat, pembentukan Forum Anak di tiga kelurahan lainnya bisa dilakukan.
“Tugas mereka selain membuat program rencana aksi, juga terlibat dalam kegiatan di kecamatan dan kelurahan, yang sifatnya mewujudkan KLA,” jelasnya.