Bogor (ANTARA News Megapolitan) - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meresmikan Kotak literasi warga cerdas (Kolecer) dan Maca dina library (Candil) di Taman Sempur, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu.
"Buku adalah investasi jangka panjang, mungkin dua tahun ini tidak kelihatan hasilnya, tapi 10 tahun yang akan datang akan terasa manfaatnya," kata Emil sapaan mantan Wali Kota Bandung ini.
Kota Bogor menjadi lokasi peluncuran Kolecer dan Candil yang selanjutnya akan diteruskan di 27 kabupaten kota di wilayah Jawa Barat.
Menurut Emil, Bogor dipilih karena banyak kebijakan-kebijakan yang dibuat Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang mendorong literasi, seperti adanya Taman Kaulinan yang menjauhkan anak-anak dari kecanduan game online.
Tahap awal ada Pemprov Jabar menyediakan anggaran untuk kotak Kolecer dan Candil di 27 kabupaten/kota, selanjutnya mendorong pemerintah daerah untuk membuat di tingkat kecamatan hingga kelurahan.
"Bertahap saat ini dibantu 27 kota dan kabupaten, nanti per kecamatan dibuat, jadi bisa ada ratusan Kolecer dan Candil di Jawa Barat," katanya.
Menurut Emil, Kolecer dan Candil adalah upaya kecil dari Pemerintah Jawa Barat untuk meningkatkan literasi bangsa Indonesia. Jika saat ini posisi Indonesia di urutan ke 60 dari 61 negara tingkat membacanya, maka ke depan sudah meningkat lagi.
Ia mengatakan, ide awal hadirnya Kolecer dan Candil cukup sederhana yakni bagaimana mendekatkan buku kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih cerdas lagi dengan banyak membaca.
"Cita-citanya ingin menjadikan masyarakat, bangsa Indonesia jadi adidaya," katanya.
Menurut Emil, syarat menjadi bangsa adidaya adalah bonus demografi harus kompetitif, selain itu ekonominya, sosial dan politiknya.
Kunci untuk bisa bersaing adalah kecerdasan yang harus didorong dengan multidimensi yang tidak cukup hanya pendidikan di sekolah, tetapi juga di luar sekolah, di trotoar, taman, dan tempat lainnya.
"Literasi membawa kualitas peningkatan bangsa, akan lahir upaya jendela dunia terbuka," kata Emil.
Kepala Perpustakaan Nasional, Syarif Bando menyebutkan, jika semua kepala daerah di Indonesia berkomitmen menjadikan buku sebagai visi misi pembangunannya makan persoalan kekurangan buku tidak akan terjadi.
"Kami mengapresiasi langkah Gubernur Jawa Barat, berharap pemerintah daerah lainnya untuk meniru kebijakan ini," katanya.
Ia menambahkan, literasi merupakan sebuah amanah undang-undang yang harus dijalankan oleh pemerintah, dan mandatori dari Nawacita Presiden Jokowi Widodo dalam mengelola sumber daya manusia.
Oleh karena itu, dia mendukung wacana penggunaan dana desa untuk meningkatkan keberadaan taman bacaan sepertinya Kolecer dilakukan oleh desa-desa.
Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menambahkan, Pemerintah Kota Bogor juga memiliki program literasi salah satunya pojok ekspresi yang ada di setiap kelurahan.
"Upaya kita adalah bagaimana anak-anak Kota Bogor aktif bergerak, bermain di taman, dan membaca, menjauhkan mereka dari gawai game mobile legend,," kata Bima.
Bersamaan dengan peluncuran Kolecer dan Candil ini juga dilantik Ardian Bima Arya sebagai Bunda Literasi Kota Bogor oleh Bunda Literasi Jawa Barat Atalia Praratya.
Gubernur resmikan Kolecer dan Candil Kota Bogor
Sabtu, 15 Desember 2018 17:06 WIB
Buku adalah investasi jangka panjang, mungkin dua tahun ini tidak kelihatan hasilnya, tapi 10 tahun yang akan datang akan terasa manfaatnya.