Depok (ANTARA) - Usia yang terbilang sudah tak lagi muda tidak menyurutkan langkah Ferri Astuti untuk menunaikan perannya sebagai seorang ibu. Wanita yang akrab disapa dengan Riri ini kembali mengandung anak ketujuhnya diusia yang ke 52 tahun. Namun, di tengah keterbatasan ekonomi dan kondisi tubuh yang sudah melewati masa subur, proses persalinan menjadi tantangan besar baginya.
Di saat itulah BPJS Kesehatan hadir sebagai penyelamat. Sudah banyak kesaksian masyarakat yang terbantu dengan adanya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai perlindungan kesehatan bagi keluarga Indonesia. Diketahui Riri dan keluarganya terdaftar sebagai peserta JKN sudah lebih dari lima tahun dan belum pernah menggunakan manfaatnya secara langsung.
“Di masa sekarang ini harus punya jaminan perlindungan kesehatan, karena biaya kesehatan untuk berobat semakin tinggi. Saya bersyukur pemerintah menghadirkan Program JKN untuk masyarakat. Apalagi untuk orang seperti saya, hamil diusia segini tuh risikonya cukup besar dan perlunya kontrol kehamilan yang lebih intensif. Sebenarnya saya gabung jadi peserta JKN ini kurang lebih sudah sekitar lima tahun, cuma belum pernah dipakai sama sekali alhamdulillah. Tapi saya tetap terus rutin bayarin iurannya setiap bulan karena kalau lagi butuh sudah gak repot harus daftar dari awal lagi. Tapi dengan kondisi kehamilan saya yang berisiko, akhirnya dokter memutuskan untuk lahiran caesar. TIdak terbayang kalau saat itu belum terdaftar sebagai peserta JKN harus berapa banyak biaya yang saya keluarkan,” tutur Riri, Kamis (25/09).
Baca juga: Manfaat JKN: Dede ceritakan perawatan prostat ayahnya tanpa biaya
Riri juga menceritakan pengalamannya di detik-detik sebelum persalinan. Saat itu ia cukup panik dan bingung karena tidak memiliki dana darurat yang cukup untuk persalinan. Dalam keadaan mendesak seperti itu, orang yang ia kenal menyarankankannya untuk menggunakan Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Tak pikir panjang, keluarganya pun segera mengurus proses administrasi rumah sakit sehingga ia langsung mendapatkan penangann medis di Rumah Sakit (RS) Dhuafa Kota Bogor dengan hak kelas rawat inap di kelas tiga.
Riri juga mengatakan bahwa proses administrasi menggunakan jaminan Program JKN sangat cepat dan dimudahkan. Ia sempat menerima bill atau tagihan yang cukup besar untuk proses persalinan beserta tindakan medis lainnya tetapi semuanya ditanggung Program JKN.
“Waktu itu saya panik dan bingung karena tidak punya uang tunai. Kondisi saya kritis dan karena usia saya sudah di atas batas subur, persalinan menjadi hal yang menegangkan dengan risiko terburuknya. Tapi karena tau Program JKN bisa menjamin persalinan, akhirnya saya bisa fokus untuk proses melahirkan dengan selamat. Pas tagihannya keluar ternyata biaya untuk persalinan caesar itu sekitar 22 juta rupiah, tapi semuanya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Tidak hanya operasi caesar, seluruh kebutuhan selama masa perawatan juga ditanggung. Selama 10 hari menjalani pemulihan di rumah sakit, saya mendapatkan berbagai pelayanan seperti obat, vitamin, dan pemantauan medis secara intensif. Saya tidak mengeluarkan biaya sama sekali,” ujarnya penuh syukur.
Baca juga: Tak lagi cemas, kesehatan keluarga Dika terlindungi oleh Program JKN
Baca juga: Dari Askes ke BPJS Kesehatan, Adib saksi perjalanan Program JKN di Indonesia
Bagi Riri pengalaman ini menjadi bukti bahwa BPJS Kesehatan sangat membantu masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada pada golongan ekonomi menengah ke bawah. Riri juga menyebutkan bahwa penyakit ataupun kondisi darurat bisa datang tiba-tiba dan kehadiran BPJS Kesehatan dapat menjadi penopang utama dalam menghadapi situasi tersebut.
Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu memanfaatkan layanan kesehatan di fasilitas kesehatan (faskes) mitra kerja BPJS Kesehatan. Menurutnya masih banyak masyarakat yang menunda untuk memeriksakan kesehatan karena terhalang oleh biaya. Ia juga berharap BPJS Kesehatan dapat terus menyosialisasikan Program JKN agar lebih banyak lagi masyarakat yang sadar pentingnya memiliki jaminan kesehatan.
“Sangat-sangat membantu. Saya bisa katakan itu karena saya mengalami sendiri. Saya berharap BPJS Kesehatan terus ada dan bisa digunakan oleh semua kalangan masyarakat. Semoga ke depannya semakin baik dan semakin banyak orang yang merasakan manfaatnya seperti saya. Program JKN ini mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat, tidak hanya pada saat sehat namun juga ketika dalam kondisi paling rentan sekalipun. Program jaminan kesehatan ini bukan hanya soal biaya, tapi juga soal ketenangan dan perlindungan. Saya harap seluruh lapisan masyarakat sudah teredukasi akan pentingnya terdaftar sebagai peserta JKN. Karena masih banyak masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dan pelosok yang takut untuk berobat karena biaya mahal,” tutup Riri.
