Lombok (Antaranews Megapolitan) - Korban bencana gempa bumi di tepatnya di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai menata ekonominya dengan mengembangkan usaha tanaman holtikultura.
"Ada beberapa kelompok masyarakat di Dusun Sentul Asli, Desa Pendua, Kecamatan Kayangan yang ingin mendirikan usaha pascagempa lalu pada bidang holtikultura, langkah ini langsung kami sambut dan direalisasikan yang berkoordinasi dengan beberapa komunitas seperti pemerintah daerah setempat," kata Pendamping Psikososial PMI Provinsi NTB Elvana Kusdijianto di Lombok, Selasa.
Hingga kini penanaman tanaman holtikultura tersebut sudah mulai dilaksanakan yang tanamannya disesuai dengan kondisi tanah. Nantinya setelah panen hasilnya untuk pengembangan usaha lainnya atau bisa modal lagi untuk menanam.
Pihaknya juga mengapresiasi warga setempat yang tidak ingin selalu berpangku tangan menunggu bantuan baik dari pemerintah maupun lembaga kemanusiaan pascagempa lalu. Tetapi ingin bangkit dari keterpurukan dan tidak ingin berlama-lama dirundung kesedihan.
Menurutnya, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sales area penyedia benih tanaman hoitikultura yang nantinya pengadaan benih itu dibiayai oleh PMI dan hingga kini sudah ada beberapa kelompok masyarakat yang mulai bercocok tanam.
"Korban bencana tidak hanya membutuhkan bantuan berupa makanan, hunian tepat maupun sementara, tetapi mereka juga butuh suport?untuk ekonominya. Sehingga kami tidak hanya fokus dalam pemberian bantuan fisik tetapi ekonomi pun dikedepankan," tambahnya.
Elvana mengatakan pihaknya terus melakukan pendataan di masyarakat untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan korban bencana disesuaikan dengan kemampuan PMI.
Tetapi untuk saat ini difokuskan dalam pemberdayaan masyarakat, tentunya dalam melakukan aksi tersebut pihaknya berkoordinasi dengan pemerintah setempat maupun komunitas lainnya.
Korban bencana Lombok kembangkan usaha holtikultura
Selasa, 30 Oktober 2018 17:06 WIB
Korban bencana tidak hanya membutuhkan bantuan berupa makanan, hunian tepat maupun sementara, tetapi mereka juga butuh suportĀ untuk ekonominya.