Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Rumah Sakit Siloam Lippo Cikarang menggelar kegiatan seminar kesehatan sebagai wujud kontribusi meningkatkan pengetahuan serta keterampilan tenaga medis sekaligus menegaskan komitmen untuk terus menjadi pusat layanan kesehatan, khususnya di wilayah koridor timur Jakarta.
Seminar medis bertajuk 'Comprehensive Trauma Care: Multidisciplinary Approaches to Complex Injuries' di Holiday Inn Cikarang pada Sabtu (27/9/2025) ini turut menjadi bagian dari perayaan 23 tahun pelayanan Siloam Hospitals Lippo Cikarang.
"Melalui seminar ini, kami berharap seluruh tenaga medis dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu memberikan penanganan terbaik dalam kasus trauma yang seringkali membutuhkan keputusan cepat dan tepat," kata Executive Director Siloam Hospitals Lippo Cikarang Yooseplin di lokasi, Sabtu.
Seminar ini diikuti para tenaga medis dari puluhan fasilitas kesehatan di wilayah Kabupaten Bekasi dengan menghadirkan empat dokter spesialis berbagai bidang yang membagikan keahlian mereka dalam penanganan trauma mencakup bedah digestif, saraf, ortopedi hingga dokter bedah plastik.
"Dan harapannya kita sendiri bisa menjadi pusat rujukan karena rumah sakit kita ini ada di lingkungan industri dengan volume lalu lintas tinggi serta risiko kecelakaan kerja yang sangat tinggi sekali jadi kita berharap bisa menjadi pusat rujukan untuk trauma center," katanya.
Yooseplin melanjutkan rangkaian perayaan HUT ke-23 telah dilakukan melalui kegiatan seminar awam membahas ibu dan anak hingga penyaluran CSR bersama BPJS Ketenagakerjaan berupa bantuan biaya premi kepada 300 orang yang tidak mempunyai penghasilan tetap seperti pengemudi ojek daring.
"Semoga di ulang tahun ke 23 ini Siloam Hospitals Lippo Cikarang semakin jaya, semakin terpercaya dan semakin menjadi pusat rujukan bagi masyarakat dengan keunggulan teknologi terkini serta tenaga medis profesional," ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Siloam Lippo Cikarang dr. Sandra Adityavarna menambahkan penanganan trauma tidak cukup melibatkan satu bidang keilmuan sehingga topik seminar kali melibatkan multi disiplin melalui kolaborasi agar penanganan pasien dapat dilakukan dengan cepat, tepat serta akurat untuk mendapatkan hasil diharapkan.
"Kasus trauma merupakan kondisi kegawatdaruratan dan pasti selalu ada kasus seperti ini, seperti kecelakaan kerja maupun lalu lintas. Yang perlu diperhatikan adalah melihat situasi, eksposure apa saja yang kira-kira terjadi dan kita harus segera mengamankan pada daerah-daerah yang mengalami trauma. Lalu proses evakuasi dan pemindahan pasien harus lebih berhati-hati," katanya.
"Kita punya emergency departement yang cukup handal dengan tim yang lengkap dan kita juga menyediakan ambulans pick up 24 jam penuh yang bisa menjangkau sampai 15 kilometer. Jadi kalau secara fasilitas dan kemampuan, kita sudah punya cukup lengkap," imbuh dia.
Dirinya berharap seminar ini dapat menjadi sarana berbagi pengalaman, memperkuat jejaring antar tenaga medis serta menghadirkan perspektif baru dalam praktik klinis sehari-hari.
"Kami percaya, kolaborasi antar bidang kedokteran akan membawa dampak positif bagi peningkatan mutu layanan kesehatan di Indonesia," ucap dia.
Seminar ini diisi pemaparan materi dari para ahli. Dr. dr. Ryanto K. Sitepu membuka sesi dengan topik 'Abdominal Trauma: How Low Can You Go, Just Do It-New Perspective Era' menyoroti pendekatan terbaru dalam tata laksana trauma abdomen untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Dilanjutkan Dr. dr. Bagus Sasongko, Sp.BS, FIN-TB, M.Kes, FINSS, spesialis bedah saraf yang membahas 'Current Management and Future Challenges in the Management of Head Injury'. Paparannya menekankan tata laksana terkini serta tantangan ke depan dalam menghadapi cedera kepala.
Sementara dr. Poetranto Hari Nugroho Sp.OT, AIFO-K menghadirkan materi 'Managing Emergency Musculoskeletal Trauma in Daily Practice' dengan fokus pada strategi praktis penanganan trauma tulang dan otot sehari-hari.
Menutup sesi, dr. Adi Basuki, Sp.B.P.R.E., spesialis bedah plastik, rekonstruksi dan estetik menyampaikan topik 'Facial Trauma: Early Diagnosis and Management'. Ia menekankan penting diagnosis dini serta tata laksana cepat pada kasus trauma wajah guna mencegah komplikasi jangka panjang.(KR-PRA).
