Cibinong, Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bogor Rika Indriati mengatakan pada daerah setempat berada dalam kondisi darurat narkotika, dimana penggunanya rata-rata pelajar (anak sekolahan) dan remaja.
"Itu ada tiga jenis narkotika yang sering kali disukainya antara lain tembakau cap gorila (tembakau yang diberi cairan adiktif), sabu hitam/sabu cair (turunan ekstasi) dan syntetic cathinone (ganja sintetis)," katanya di Cibinong, Jawa Barat, Selasa.
Menurut dia itu dikarenakan pada letak geografisnya Kabupaten Bogor merupakan daerah perbatasan dengan kota-kota besar seperti Jakarta (Ibu Kota) dan Bandung, maupun wilayah teritorial Jawa Barat.
Dalam pemberantasan narkotika yang berada di tengah-tengah masa tumbuh dan kembang pelajar, diakuinya memang cukup sulit.
Itu dikarenakan belum ada sikap saling memiliki antara pemerintah daerah dengan lingkungan sosial (Masyarakat).
"Untuk mendapatkan narkotika tentu cukuplah mudah, dan dengan harga yang bervariasi. Dan biasanya mereka membentuk jaringan-jaringan tertentu," katanya.
Remaja maupun pelajar biasanya membeli narkotika hanya sebagai ajang pembuktian dikalangan pertemanan.
Ia menambahkan dari 2014 hingga pertengahan 2016 kasus narkoba di Kabupaten Bogor cenderung meningkat.
Pada wilayah Barat, Timur dan Selatan Kabupaten Bogor mejadi zona merah peredaran narkoba untuk kalangan pelajar.
"Ini memang belum memiliki data secara pasti, tapi sekarang kami sedang merehabilitasi 338 kategori remaja atau pelajar di sepuluh pusat rehabilitasi yang ada pada teritorial setempat dan rata-rata berstatus pelajar," katanya.
Lanjut Rika menjelaskan pada dasarnya usia remaja sangat rentan terjerumus peredaran narkoba. Dalam memberantas narkoba, ia masih mengalami banyak kendala.
Oleh sebab itu perlunya pendampingan dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD), kepolisian setempat untuk terus memberikan sosialisasi bahaya narkotika kepada anak dan orang tua.
Hal ini sebagai bentuk atau upaya pencegahan secara dini, agar anak tidak terjerumus ke dalam belenggu narkotika.
Gawat, Kabupaten Bogor masuk kondisi darurat narkotika
Selasa, 3 Juli 2018 9:47 WIB
Untuk mendapatkan narkotika tentu cukuplah mudah, dan dengan harga yang bervariasi. Dan biasanya mereka membentuk jaringan-jaringan tertentu.