Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa Siklon Tropis Bualoi yang berkembang dari bibit siklon 92W di Laut Filipina berpotensi menimbulkan dampak tidak langsung berupa hujan lebat dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah timur Indonesia.
Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramadhani di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa pusat sirkulasi Siklon Tropis Bualoi terdeteksi di tenggara Pulau Luzon, Filipina, pada posisi 9,8 derajat LU dan 132,4 derajat BT atau sekitar 1.050 kilometer timur laut Tahuna, Sulawesi Utara.
Siklon ini memiliki kecepatan angin maksimum sekitar 45 knot atau 83 kilometer per jam dengan tekanan udara minimum 996 hPa.
Baca juga: BMKG ingatkan siklon tropis pengaruhi hujan
Dalam 24 jam ke depan, katanya, kecepatan angin maksimum diperkirakan meningkat sehingga Bualoi masuk kategori 2 dan bergerak ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia.
Meski menjauhi Indonesia, dampak tidak langsung berupa hujan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya dalam 24 jam ke depan, 24-25 September 2025 mulai pukul 07.00 WIB.
