Kota Bogor (ANTARA) - Panitia Kerja (Panja) Standardisasi Desa Wisata Komisi VII DPR RI meninjau Prasasti Batutulis dan melanjutkan diskusi di Bumi Ageung Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin, untuk mendorong penguatan desa wisata serta percepatan Rancangan Undang-undang (RUU) Kepariwisataan.
Ketua Komisi VII DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyebut kunjungan ini sebagai langkah penting memastikan kebijakan standardisasi desa wisata dapat diterapkan di daerah, sekaligus menjadi masukan dalam pembahasan regulasi di tingkat nasional.
“Kami ingin memastikan standardisasi desa wisata benar-benar bisa diterapkan, termasuk di Kota Bogor yang potensinya besar,” ujarnya.
Saleh menambahkan, pembahasan RUU Kepariwisataan yang sedang berlangsung akan menjadi payung hukum bagi pengelolaan desa wisata di seluruh Indonesia. “Insya Allah dalam waktu dekat akan disahkan,” katanya.
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Kota Bogor bahas solusi longsor Batutulis bersama warga
Baca juga: Eduwisata hingga mencicipi kelapa kopyor langsung di kebunnya
Menurutnya, Bogor dipilih sebagai kota pertama yang dikunjungi karena memiliki sejarah panjang, kekayaan budaya, serta banyak desa wisata yang dapat dijadikan contoh pengembangan.
“Bogor ini kota luar biasa. Banyak tokoh lahir di sini, dan situs sejarahnya juga lengkap. Potensi ini harus dijaga sekaligus dijadikan daya tarik wisata,” ucap Saleh.
Ia menegaskan, pengembangan desa wisata tidak bisa hanya bertumpu pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Dukungan anggaran pusat mutlak diperlukan agar program berjalan lebih cepat dan berkelanjutan.
“Ke depan akan ada kombinasi anggaran pusat dengan daerah. Dengan sinergi ini, kita yakin desa wisata bisa berkembang lebih cepat,” jelasnya.
Baca juga: Sebanyak 6,3 juta wisatawan ke Kota Bogor sepanjang 2024
Selain memberi manfaat bagi pelestarian budaya, Saleh menilai pariwisata juga dapat membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.
“Kita ingin wisatawan dunia tidak hanya ke Bali, tetapi juga datang ke Bogor. Itu akan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang nyata,” tambahnya.
Kunjungan turut dihadiri Wali Kota Bogor Dedie A Rachim serta Sekretaris Kementerian Pariwisata (Sesmenpar) Bayu Aji yang mendukung penuh integrasi wisata dan budaya.
Rangkaian kegiatan diawali peninjauan Prasasti Batutulis sebagai ikon sejarah, kemudian dilanjutkan diskusi penguatan desa wisata di Bumi Ageung Batutulis.
