Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau Demul menggelar audiensi dengan para rektor universitas dari seluruh wilayah Jawa Barat di Gedung Sate, Bandung, Selasa ini guna menyerap aspirasi dan menyikapi gelombang demonstrasi beberapa waktu terakhir.
Pertemuan ini dilakukan untuk merespons berbagai kondisi dan peristiwa yang belakangan terjadi di lingkungan kampus dan isu-isu yang berkaitan dengan kegiatan mahasiswa pada demonstrasi.
"Hari ini kita bertemu dengan para rektor di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat yang intinya ingin mendengarkan apa yang menjadi pokok pikiran, gagasan, dan orientasi akademik untuk memperbaiki tata kelola pemerintahan baik terutama saya di Provinsi Jawa Barat, tapi kalau ke pemerintah pusat kita sampaikan ke pusat," kata Dedi di Gedung Sate Bandung.
Demul menyoroti sejumlah insiden yang melibatkan mahasiswa, termasuk informasi yang diterimanya seperti mahasiswa yang membawa molotov, narkoba, bahkan senjata api.
"Saya akan bertemu pihak berwenang untuk identifikasi. (Infonya) Kan ada yang membawa senjata api shotgun katanya kan, ada yang membawa bom molotov, ada yang membawa narkoba ada yang dalam keadaan memakai, kan ragam, ada yang aktivis murni," ujarnya.
Ia menegaskan pentingnya identifikasi membedakan antara mahasiswa yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat dengan mereka yang terlibat tindakan kriminal.
'Nanti kita pisahkan mana mahasiswa yang aktivis murni memperjuangkan kepentingan rakyat, mana yang kriminal. Kan kita nanti harus pisah dua, kan gitu," ucap Demul.
