Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 5,1 di Laut Banda dirasakan hingga di Pulau Binongko dan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Stasiun Geofisika dan Klimatologi BMKG Kendari Rudin saat dihubungi di Kendari, Minggu, mengatakan bahwa gempa bumi tektonik itu terjadi pada pukul 10.45 Wita.
Rudin menyebut dari laporan yang diterima pusat gempa berada di Laut Banda berjarak sekitar 99 kilometer dari perairan Wakatobi, namun getaran dirasakan hingga Pulau Binongko, Tomia dan Togo Binongko.
"Getaran gempa dirasakan hingga di wilayah perairan Wakatobi," kata dia.
Baca juga: Warga bertahan di luar rumah hindari risiko usai gempa 6,0 magnitudo di Poso
Baca juga: Gempa Pohuwato 6,3 magnitudo
Dia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, getaran gempa bumi itu terasa di beberapa Pulau Wakatobi dengan skala III dan IV MMI atau dirasakan semua orang di dalam rumah.
Meskipun demikian, dari hasil pantauan BMKG, gempa bumi tersebut terjadi akibat adanya deformasi batuan akibat mekanisme slab pull pada Lempeng Banda.
"Berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergeseran turun," ujarnya.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dikutip dari Laman resmi BMKG mengatakan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Gempa bermagnitudo 6,3 guncang Pohuwato kamis pagi, tidak berpotensi tsunami
Daryono menyebutkan, titik lokasi gempa 5,1 berada di Laut Banda dengan kedalaman 623 kilometer. Hingga pukul 11.10 Wita, BMKG mendeteksi tidak ada gempa susulan.
Selain itu, BMKG juga belum mendapat laporan dari masyarakat terkait kerusakan akibat getaran gempa bumi.
"Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.
