Depok (ANTARA) - Fakultas Ekonomi dan Bisnis bersama Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) meluncurkan inisiatif Kerangka Ekonomi untuk Indonesia Tanggap Iklim Menuju Emisi Nol Bersih (KOMITMEN) yang mempunyai empat pilar tujuan strategis.
"Dalam hal ini KOMITMEN menjalankan empat tujuan strategis yang saling terkait," kata Direktur Program Komitmen UIII, Teguh Yudo Wicaksono di Depok, Jumat.
Pertama Kerangka Makroekonomi dan Fiskal Tanggap Iklim. Pilar ini akan mengembangkan riset dan analisis mengenai kerangka makroekonomi dan fiskal yang tanggap dan secara eksplisit mengintegrasikan risiko iklim. Elemen penting pilar ini juga mencoba memahami dinamika politik ekonomi kebijakan perubahan iklim.
Baca juga: UIII luncurkan inisiatif Kerangka Ekonomi untuk Indonesia Tanggap Iklim
Baca juga: Rektor UIII: Tangani krisis iklim butuh keyakinan moral dan aksi bersama
Secara teknis, pilar ini akan melakukan permodelan makroekonomi untuk melengkapi upaya-upaya yang telah ada dengan mempertimbangkan kedua risiko perubahan iklim, yaitu risiko fisik dan transisi.
Kedua lanjutnya Metode Valuasi Aset Terdampak (Stranded Assets). Dalam pilar ini, UIII akan menyusun metodologi yang mampu menilai aset "berisiko" yang terdampak perubahan iklim (stranded asset) dan transisi energi.
Aktivitas ini akan dilakukan melalui penelitian atas asset yang berisiko mengalami penurunan nilai secara tajam akibat perubahan iklim.
Ketiga Pengembangan Kapasitas (Capacity Building). Pilar ini bertujuan untuk membangun kapasitas para pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat dan daerah, dan akademisi dalam hal pemahaman isu-isu ekonomi iklim.
Baca juga: UIII dan HCHF akan gelar konferensi internasional persaudaraan manusia
Keempat kolaborasi antar Pemangku Kepentingan dengan memfasilitasi diskusi publik, penelitian kolaboratif, dan dialog kebijakan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan pendekatan dan kajian bersifat partisipatif dan inklusif.
Dikatakannya KOMITMEN merupakan respons akademik UIII terhadap kebutuhan mendesak Indonesia untuk mengintegrasikan pertimbangan iklim dalam kebijakan ekonomi.
