Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif yang memasarkan kendaraan roda dua di segmen elektrik sedang menunggu kepastian pemerintah dalam menghadirkan kembali insentif yang diyakini dapat mendongkrak penjualan.
CEO & Founder MAKA Motors, Raditya Wibowo mengatakan bahwa pemberlakuan subsidi sebesar Rp7 juta yang sempat dihadirkan oleh pemerintah pada tahun 2024 lalu, terbukti meningkatkan gairah konsumen yang hendak beralih ke kendaraan ramah lingkungan hingga mencapai 63 ribu unit.
Namun, ketika subsidi tersebut tidak lagi diberlakukan, penjualan kendaraan di segmen elektrik tidak lagi subur seperti pada tahun sebelumnya. Penjualan kendaraan elektrik hanya dapat menyentuh angka 2 ribu unit pada kuartal pertama tahun ini.
“Ketidakpastian mengenai kelanjutan subsidi sepeda motor listrik cukup kontraproduktif dan menciptakan kebimbangan baik untuk pelaku industri maupun konsumen. Kita sudah melihat bagaimana insentif di tahun 2024 mampu mengakselerasi adopsi motor listrik,” kata Raditya Wibowo dalam keterangan resminya, Jumat.
Dengan adanya penurunan penjualan yang cukup mengkhawatirkan di segmen roda dua elektrik, pihaknya berharap pemerintah mempercepat dalam mengambil langkah yang kongkret untuk menyuburkan kembali penjualan kendaraan di segmen tersebut.
Dia melanjutkan bahwa pemerintah memiliki urgensi tinggi untuk segera mengumumkan kelanjutan atau perubahan skema subsidi kendaraan listrik. Penundaan keputusan akan menjadi batu sandungan serius bagi program adopsi kendaraan listrik yang tengah diupayakan.