Kota Bogor (ANTARA) - Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengapresiasi panitia kegiatan retret kepala daerah yang telah sukses diselenggarakan selama delapan hari pada 21-28 Februari 2025 di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah.
Dedie dalam keterangannya di Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu, memuji kepada seluruh panitia yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
"Saya sangat mengapresiasi panitia yang bekerja luar biasa dalam mengoordinasikan hampir 1.000 kepala daerah dan wakilnya dengan sangat baik. Semua berjalan lancar dan tertata rapi," ujarnya.
Menurut dia, kegiatan ini bukan sekadar pembekalan teknis, melainkan juga membangun solidaritas antar-kepala daerah.
"Retret ini memberikan pengalaman yang berbeda. Ada kedekatan dan kebersamaan yang mungkin sebelumnya sulit terbangun karena kesibukan masing-masing," kata Dedie.
Ia menilai, selama kegiatan, kepala daerah mendapatkan wawasan luas dari berbagai narasumber yang dihadirkan.
"Materi-materi yang diberikan sangat relevan dengan tantangan pemerintahan daerah saat ini. Banyak masukan strategis yang bisa kami terapkan untuk membangun daerah masing-masing," papar Dedie.
Sementara, Kepala Sekolah Magelang Retret 2025 sekaligus Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto membeberkan bahwa tidak mudah mengatur dan mengondisikan ratusan pemimpin daerah.
"Karena pastinya latar belakang mereka berbeda, kemudian juga ini di alam terbuka, bukan di dalam ruangan gedung," ujar Bima.
Kendati demikian, kata dia, semangat dan antusiasme para kepala daerah sangat luar biasa untuk mengikuti serangkaian agenda yang cukup padat.
"Tapi luar biasa melihat bagaimana teman-teman kepala daerah ini begitu bersemangat dan antusias. Saya kira memang kadang-kadang ada pergeseran waktu, tapi secara umum saya lihat semangatnya sangat luar biasa," ucapnya.
Baca juga: Dedie Rachim sebut harga bahan pokok di Kota Bogor stabil jelang Ramadhan
Baca juga: Wali Kota Bogor lakukan mitigasi bencana demi kurangi risiko warga
Baca juga: Wamendagri yakin Wali Kota Dedie Rachim dapat bawa Bogor terus "berlari"