Bogor (Antara Megapolitan) - Dr Arif Satria menjadi rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam usia yang cukup muda. Mantan Dekan Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB ini telah dilantik sebagai rektor IPB periode 2017-2022 melalui Sidang Paripurna Pelantikan Rektor di Kampus IPB Dramaga, Bogor pada 15 Desember lalu.
Pria kelahiran Pekalongan ini terpilih menjadi Rektor IPB di usianya yang mencapai 46 tahun. Sebelumnya, Arif menempuh pendidikan sarjana di Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian (Faperta) IPB. Kemudian melanjutkan studi S2 Sosiologi Pedesaan IPB dan mendapatkan gelar Doktor di Marine Policy Kagoshima University Jepang. Ia juga pernah melakukan Visiting Fellow di University of British Columbia, Kanada.
Dr. Arif tercatat sebagai dosen Fema IPB sejak tahun 2010 setelah sebelumnya mengabdi sebagai dosen di Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan IPB. Pernah menjadi penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2012.
Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Riset dan Kajian Strategis IPB (2008-2010); Ketua Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (2010-2014); Wakil Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (2009-2010); dan Anggota Dewan Kelautan Indonesia (2013-2017).
Dr. Arif aktif terlibat dalam penyusunan berbagai kebijakan kelautan dan perikanan sejak tahun 2002 seperti penyusunan UU Perikanan 31/2004; Revisi UU Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; Penyusunan Konsep Ekonomi Biru; serta sejumlah Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri.
Ia juga aktif menulis di media dengan menjadi kolumnis ekologi-politik. Ada lebih dari 120 artikel dimuat di berbagai media massa. Tak hanya itu, Arif juga menjadi Peer Reviewer dan penulis di berbagai jurnal internasional. Seperti Journal of Marine Policy (Elsevier); Journal of Environment and Development (SAGE Publications); Journal of Environment, Development and Sustainability (Springer); Journal of Environment and Sustainable Development (Inderscience); Journal of Regional Fisheries Research, Japan; dan Journal of International Fisheries.
Selama mengabdi di IPB, Dr. Arif berhasil mendapatkan beberapa penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional, seperti Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 Bidang Ilmu Pengetahuan dari Mendiknas; Yamamoto Award-2008; The First Winner of the JIFRS Yamamoto Prize for the Best Paper, pada International Institute of Fisheries Economics and Trade (IIFET) Conference (2008), di Nha Trang Vietnam. IIFET adalah organisasi profesi bidang sosial ekonomi perikanan yang sekretariatnya di Oregon State University, USA; serta Penghargaan Akademisi Peduli Penyuluhan dan SDM Perikanan, Kementrian Kelautan dan Perikanan (2013). (zul)