Tangerang (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M. Panggabean memastikan sebelas ekor kuda asal Belanda yang masuk ke Indonesia telah memenuhi persyaratan, baik kesehatan maupun administrasi.
“Karantina melakukan rangkaian tindakan karantina untuk memastikan hewan yang datang dalam keadaan sehat dan tidak ada penyakitnya. Mulai dari kelengkapan dokumen dan kesehatan fisiknya. Karantina Banten melakukan lima pengujian laboratorium dengan metode ELISA untuk mendeteksi penyakit anemia infeksius kuda atau equine infectious anemia (EIA), dourine, glanders, influenza kuda atau Equine Influenza (EI), dan strangles,” kata Kepala Barantin Sahat M. Panggabean dalam keterangannya di Tangerang, Sabtu.
Ia mengatakan telah melakukan peninjauan secara langsung ke instalasi karantina hewan (IKH) Satuan Pelayanan Bandara Soekarno Hatta Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Banten.
Baca juga: Badan Karantina periksa 333 ton kopra asal Malut pastikan keamanan dan kualitas
Baca juga: Barantin pastikan tidak ada hewan impor terkontaminasi penyakit berbahaya masuk Indonesia
Sahat mengatakan selain memastikan keamanan dan kesehatan Barantin juga melakukan pengecekan identitas kuda melalui mikrocip yang terpasang di bagian leher kuda.
Hal ini mempermudah petugas Karantina untuk mengecek identitas kuda yang masuk sesuai dengan Health Certificate dan paspornya.
“Pemasangan mikrocip pada kuda tentunya berfungsi sebagai perangkat identifikasi untuk memantau kesehatan dan memudahkan pengawasan, sehingga jelas traceability-nya (ketelusuran)," ujarnya.
Menurutnya, tindakan karantina dalam proses pemasukan kuda dan hewan lainnya harus dilakukan secara hati-hati dan menyeluruh, mulai dari preborder, at border, dan post-border. Pengasingan dan pengamatan selama kurang lebih 14 hari sejak kedatangan untuk memastikan kesehatan hewan yang masuk.
Baca juga: Badan Karantina Pertanian Kementan musnahkan 108 ton jahe impor
Kepala Karantina Banten Duma Sari M. Harianja mengatakan jika tim teknis Karantina Hewan setelah melakukan pemeriksaan administrasi dan kesehatan kuda, juga memantau perkembangan kuda-kuda tersebut selama masa karantina.
“Petugas melakukan pemeriksaan kelengkapan dan keabsahan dokumen, pemeriksaan fisik, serta melakukan pengasingan dan pengamatan di dua Instalasi Karantina Hewan. Lima ekor di IKH Soekarno-Hatta dan enam ekor di IKH milik swasta yang bertempat di Jakarta Internasional Equestrian Park Pulomas,” jelas Duma.
Berdasarkan data Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology), pada tahun 2024 jumlah pemasukan kuda melalui Karantina Banten tercatat 21 kali dengan volume sebanyak 131 ekor. Adapun asal negara dari Belanda, Australia, dan Luksemburg. Umumnya peruntukan hobi.