Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah berupaya meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kemudahan akses bagi penerima ijazah melalui implementasi ijazah elektronik yang direncanakan akan diterapkan pada tahun 2025 ini.
"Melalui digitalisasi ini diharapkan proses penerbitan dan distribusi dokumen kelulusan menjadi lebih cepat, akurat, serta mengurangi risiko pemalsuan," kata Direktur Sekolah Menengah Atas, Winner Jihad Akbar dalam Sosialisasi Ijazah SMA Tahun Ajaran 2024/2025 yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Winner menekankan langkah ini bertujuan memastikan proses administrasi berjalan sesuai ketentuan, sehingga peserta didik menerima ijazah yang sah sesuai standar terbaru.
Hal ini, lanjut dia, sekaligus memberikan otonomi lebih kepada sekolah dalam proses penerbitan ijazah, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam distribusinya.
"Penting untuk dicatat bahwa hanya satuan pendidikan yang telah terakreditasi yang berhak menerbitkan ijazah. Satuan pendidikan yang belum terakreditasi tidak memiliki wewenang tersebut," ujarnya.
Winner menekankan pentingnya digitalisasi ijazah. Melalui ijazah elektronik, proses penerbitan dan distribusi dokumen kelulusan diharapkan menjadi lebih cepat, akurat, serta mengurangi risiko pemalsuan.
Baca juga: DPRD Kota Sukabumi tengahi permasalahan ijazah antara sekolah dengan lulusan
Baca juga: Disdik Jabar sebut penunggak SPP bisa ambil ijazah secara gratis