Sleman (ANTARA) - Komunitas Seniman dan Budayawan Pasar Kumandhang menggelar kegiatan bertajuk "Ruwatan di Kaki Merapi 2025" pada Minggu 9 Februari 2025 di Pasar Kumandhang Lojajar, Kapanewon (Kecamatan) Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kegiatan yang digelar di kaki Gunung Merapi ini dirancang untuk menandai pembukaan resmi Pasar Kumandhang sekaligus merevitalisasi peran pasar tradisional sebagai ruang transaksi, interaksi dan pelestarian budaya Jawa," kata Manajer Program Pasar Pasar Kumandhang Tomon Haryowirosobo di Sleman, Jumat.
Menurut dia, inisiatif ini lahir dari keprihatinan terhadap memudarnya vitalitas pasar tradisional. Pasar tradisional saat ini terasa kurang greget dan kehilangan ruhnya sebagai ruang hidup masyarakat.
"Melalui Pasar Kumandhang, kami ingin mengembalikan spirit tersebut dengan pendekatan budaya," katanya.
Baca juga: Ribuan wisatawan dari berbagai daerah saksikan Dieng Culture Festival XIV 2024
Ia mengatakan, Pasar Kumandhang, dengan tagline "Pasar Senine Wong Sleman" diinisiasi bersama akademisi Komunitas Seni Kehutanan (KSK) UGM, seniman dan pegiat sastra. Konsep ini tidak hanya fokus pada transaksi ekonomi, tetapi juga menjadi wadah penguatan nilai-nilai kebudayaan Jawa, seperti gotong royong dan kearifan lokal.
"Prosesi budaya dan aksi lingkungan dalam kegiatan ini akan dimulai pada Minggu 9 Februari pukul 13.00 WIB dengan prosesi ruwatan yang dipimpin oleh dalang ternama, Ki Suwanda. Sebanyak 25 peserta dari berbagai daerah seperti Bekasi, Magelang, Kalimantan, DIY dan Jawa Tengah akan mengikuti ritual tradisional ini," katanya.