Istanbul (ANTARA) - Beijing pada Senin menyampaikan protes kepada Tokyo setelah seorang anggota parlemen senior Jepang mengunjungi Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan dalam konferensi pers bahwa Beijing “dengan tegas menentang kunjungan tersebut dan telah memprotes pihak Jepang,” menekankan bahwa Taiwan adalah “provinsi dari China.”
“Izinkan saya menekankan bahwa kunjungan anggota parlemen Partai Demokrat Liberal Jepang ke wilayah Taiwan di China melanggar prinsip satu China, yang tercantum dalam empat dokumen politik antara China dan Jepang, dan komitmen Jepang sendiri kepada China,” kata Lin.
Baca juga: China tegas tolak usulan kemungkinan Jepang bisa miliki senjata nuklir
Baca juga: PM Takaichi sebut Jepang upayakan hubungan konstruktif dan stabil dengan China
Lin menekankan bahwa “hanya ada satu China di dunia, dan Taiwan adalah bagian yang tak terpisahkan dari wilayah China,” seraya mendesak pihak Jepang untuk “merenungkan dan memperbaiki kesalahan mereka, menarik kembali pernyataan keliru Perdana Menteri Takaichi, dan tidak ikut campur dalam urusan internal China.”
“Pemerintah DPP tidak akan berhasil dalam upaya mencapai ‘kemerdekaan Taiwan’ dengan menjilat Jepang. Tindakan memalukan mereka hanya akan berujung pada jalan buntu,” kata Lin, merujuk pada Partai Progresif Demokratik yang berkuasa di Taiwan.
Ketegangan antara China dan Jepang meningkat sejak 7 November, ketika Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengatakan bahwa serangan China terhadap Taiwan secara hukum dapat dianggap sebagai “situasi yang mengancam kelangsungan hidup,” yang berpotensi bagi Jepang untuk menggunakan hak membela diri secara kolektif.
Baca juga: Beijing bertekad tidak biarkan kekuatan sayap kanan Jepang bangkitkan militerisme
Pernyataan-pernyataannya memicu reaksi keras dari Beijing, dan dibalas China dengan imbauan tidak bepergian ke Jepang, memberlakukan kembali larangan impor makanan laut, di antaranya.
Pemimpin Taiwan, William Lai Ching-te, menerima kunjungan anggota parlemen Jepang, Koichi Hagiuda dari Partai Demokrat Liberal pada Senin.
Kedua pihak bertukar pandangan mengenai bidang ekonomi dan budaya, menurut pernyataan Haguida di media sosial AS, X.
Sumber: Anadolu
