Semarang (ANTARA) - Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang resmi membuka Pusat Layanan Konsultasi dan Rekrutmen Sumber Daya Manusia (SDM) Prefektur Yamaguchi atau Yamaguchi Support Desk untuk memfasilitasi peluang kerja di Jepang, termasuk mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Berlokasi di Gedung A Lantai 1 Udinus Semarang, Selasa, fasilitas itu diresmikan oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Udinus Dr. Bayu Aryanto, bersama Koordinator Yamaguchi Support Desk Aris Sutikno.
Sejumlah dosen, perwakilan mahasiswa yang akan berangkat ke Jepang, serta beberapa pimpinan dari Prefektur Yamaguchi juga ikut menyaksikan secara daring.
Bayu mengatakan bahwa pusat layanan tersebut merupakan perwakilan resmi pemerintah Prefektur Yamaguchi yang pertama kalinya dibuka di Indonesia.
Ia menjelaskan bahwa pusat layanan tersebut akan memfasilitasi persiapan standar internasional yang ketat untuk memastikan semua sertifikat internasional terpenuhi.
Sebab, kata dia, calon tenaga kerja wajib memiliki sertifikasi bahasa Jepang minimal level N5 atau setara dengan 300 jam belajar yang didukung dengan keahlian spesifik lain.
"Salah satu persiapan yang kami tawarkan yaitu pusat pelatihan bahasa Jepang. Karena saat ini peluang karier yang ditawarkan sangatlah luas, mencakup sektor industri manufaktur, 'caregiver', 'hospitality', hingga tenaga profesional di bidang 'engineering'," katanya.
Bayu juga menekankan bahwa fasilitas tersebut tidak dibuka hanya untuk mahasiswa dan alumni saja, melainkan sudah beroperasi penuh untuk masyarakat umum.
Koordinator Yamaguchi Support Desk Aris Sutikno mengatakan bahwa pemilihan Udinus sebagai lokasi pertama di Indonesia didasari oleh kecepatan birokrasi Udinus sebagai kampus swasta.
Baca juga: KKP perkuat kerja sama karbon biru dengan mitra di Jepang kendalikan emisi
Baca juga: Universitas di Indonesia dan Jepang kerja sama pendidikan disabilitas
