Washington/New York (ANTARA) - Delapan hari kebakaran hutan mematikan yang merembet ke berbagai perumahan sangat elit di Los Angeles, California, Amerika Serikat, telah menghancurkan ribuan bangunan, menewaskan 24 orang, dan mengungkapkan krisis asuransi yang semakin dalam.
Lebih dari 37.000 hektare lahan terbakar sejak malam 7 Januari di berbagai wilayah LA, menyebar ke berbagai perumahan dan bangunan dengan cepat karena tiupan angin kencang.
Lebih dari 12.000 bangunan rusak atau tidak dapat digunakan akibat kebakaran hutan tersebut, dengan kerugian ekonomi yang diperkirakan dapat mencapai 150 miliar dolar AS (sekitar Rp2,4 kuadriliun), sementara jumlah korban tewas telah mencapai 24 orang.
Para ahli memperingatkan bahwa perusahaan asuransi mungkin kesulitan untuk menanggung kerusakan yang luas akibat kebakaran hutan ini.
Perubahan iklim telah menyebabkan banjir, badai, dan kebakaran hutan di California, negara bagian dengan populasi terbesar di AS, yang membuat semakin sulit bagi pemilik rumah di daerah berisiko tinggi untuk mendapatkan atau membayar asuransi.
Perusahaan-perusahaan asuransi telah mengurangi penerbitan polis baru di daerah berisiko tinggi dan, dalam beberapa kasus, tidak memperbarui polis yang sudah ada, dan meninggalkan banyak pemilik properti tanpa perlindungan setelah bencana ini terjadi.
Tingginya jumlah pembatalan polis dan kelalaian perusahaan asuransi telah menarik perhatian luas.
Pemilik properti di daerah terdampak melaporkan bahwa perusahaan asuransi besar telah menarik perlindungan kebakaran sebelum kebakaran dimulai.
Wakil Presiden Kamala Harris juga menyoroti bahwa banyak perusahaan asuransi yang membatalkan polis, memperburuk kesulitan bagi keluarga-keluarga yang terdampak.
Laporan menunjukkan bahwa tujuh dari 12 perusahaan asuransi terbesar berdasarkan pangsa pasar telah menghentikan atau membatasi penerbitan polis baru di California.
Sebelum kebakaran hutan, sekitar satu dari setiap tujuh rumah di negara bagian itu memiliki polis asuransi kebakaran minimum.
Namun, perusahaan asuransi membatalkan puluhan ribu polis untuk memastikan keberlanjutan keuangan mereka.
State Farm General, salah satu perusahaan asuransi rumah terbesar di California, mengumumkan pada Maret 2024 bahwa mereka tidak akan memperbarui polis asuransi untuk 30.000 pemilik rumah.
Perusahaan asuransi seperti Chubb, anak perusahaannya, dan Allstate juga menghentikan penerbitan polis baru untuk rumah bernilai tinggi di daerah berisiko tinggi.
Akibatnya, banyak korban kebakaran hutan yang tidak memiliki perlindungan untuk kerugian mereka karena perusahaan asuransi gagal memperbarui polis sebelum bencana terjadi.
State Farm General melaporkan bahwa pada 10 Januari, mereka mulai memproses sekitar 4.400 klaim asuransi rumah dan kendaraan dan telah mengganti kerugian sebesar jutaan dolar kepada pelanggan mereka.
Kerusakan properti yang luas akibat kebakaran hutan, ditambah dengan harga properti yang tinggi di California dan lingkungan asuransi yang tidak menentu, membuat penduduk sulit mengakses asuransi di masa depan.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Korban tewas akibat kebakaran hutan di Los Angeles bertambah jadi 24 orang
Baca juga: KJRI Los Angeles catat 97 WNI terdampak kebakaran
Baca juga: Sejumlah fakta kebakaran hutan yang meluas di AS