Jakarta (ANTARA) - Kedatangan pelatih baru Timnas Sepakbola Indonesia Patrick Kluivert pada Sabtu (11/1) menandai era baru timnas Indonesia.
Kluivert dikontrak dengan durasi dua tahun dengan opsi perpanjangan. Ia membawa Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatihnya.
Setelah menandatangani kontrak, target besar di depan mata Kluivert. Piala Dunia 2026 menjadi impian mulia rakyat Indonesia. Kluivert diminta mewujudkannya di tengah pengalamannya sebagai pelatih kepala yang kurang meyakinkan, bahkan, terkesan tak lebih dari juru taktik sebelumnya, Shin Tae-yong.
Kluivert sadar bahwa karier kepelatihannya tak sementereng seperti saat ia menjadi pemain. Sejak pensiun pada 2008, kariir melatihnya sebagai pelatih utama cuma terjadi di dua tim. Itu terjadi di klub Turki Adana Demirspor dan timnas Curacao selama dua periode yang hasilnya tak memuaskan sama sekali.
Bisa dibilang, Kluivert gagal mengangkat dua tim tersebut walaupun dia pernah menimba ilmu dari Louis van Gaal saat menjadi asisten pelatih di timnas Belanda selama dua tahun.
Baca juga: Ketum PSSI sebut tim pelatih timnas punya PR cari bakat pemain lokal
Ia membutuhkan orang yang tepat untuk membantunya. Dipilihlah Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten pelatihnya.
Kluivert, Pastoor, dan Landzaat adalah formasi tim kepelatihan yang ideal menurut PSSI. Secara kultur, ketiga pelatih ini memiliki latar belakang yang sama karena sama-sama kelahiran Amsterdam. Kolaborasi itu dirasa melengkapi satu sama lain untuk menggaransi mimpi Indonesia bermain di Piala Dunia 2026.
Pastoor berpengalaman engantarkan tiga tim promosi ke kasta tertinggi sepak bola Belanda, Eredivisie, yakni Excelsior, Sparta Rotterdam, dan Almere City. Ia pernah membawa Sparta Rotterdam mengangkat trofi juara kasta kedua Liga Belanda atau Eerste Divisie musim 2015/2016. Dengan formasi 4-3-3, Sparta saat itu cuma menelan lima kali kekalahan dari 36 pertandingan hingga juara.
Baca juga: Priiiittt...tugas Patrick Kluivert dimulai
Sementara Landzaat kenyang pengalaman sebagai asisten pelatih di enam klub di empat negara, Hungaria (Ferencvaros), Arab Saudi (Al-Ittihad, Al-Taaawoun), Polandia (Lech Poznan), dan Belanda (Feyenoord, Willem II). Ia juga mempunyai kelebihan bisa berbahasa Indonesia. Kelebihan ini akan sangat berguna untuk menjalin pendekatan dengan pemain lokal.
Di luar itu, meskipun Ketua Umum PSSI Erick Thohir memilih pelatih asal Belanda karena ada keterikatan budaya antara Belanda dan Indonesia, termasuk melimpahnya pemain diaspora Indonesia yang memiliki darah negara berjuluk Negeri Kincir Angin itu, hal tersebut tak menjamin transisi Shin ke Kluivert berjalan sempurna.
Begitu juga nama besar Kluivert tak bisa berarti jaminan nasib kelolosan Indonesia ke Piala Dunia 2026. Korea Selatan pernah merasakan kepahitan karena gagal juara Piala Asia 2023 ketika menunjuk striker top Jerman, Jurgen Klinsmann, sebagai pelatih. Hal ini juga berlaku dengan Roberto Mancini yang tak berkutik menangani Arab Saudi di putaran ketiga.
Filosofi permainan Kluivert adalah sepak bola menyerang dengan dominan pada penguasaan bola. Ini berbeda dengan pendekatan Shin yang menyukai permainan defensif kuat, dengan mengandalkan permainan pragmatis serangan balik.
Baca juga: Kluivert sebut antusiasme suporter Indonesia lebih besar