Jakarta, (Antara Megapolitan) - PKB Jawa Barat menjadikan hasil survei Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA sebagai cambuk untuk merealisasikan kemenangan terhadap calon yang diusungnya dalam Pilkada Jawa Barat tahun 2018, yaitu Walikota Bandung Ridwan Kamil.
"Kami tidak ingin terlena karena survei tersebut. Tapi sebagai cambuk supaya makin kerja keras dan cerdas bekerja," kata Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda, dalam rilis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurut Syaiful Huda, PKB bersyukur Ridwan Kamil masih memimpin hasil survei, yang menandakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Jabar terhadap sosok yang akrab dipanggil Kang Emil itu masih tinggi.
Namun, lanjutnya, kabar baik tersebut seharusnya dijadikan cambuk supaya mesin partai terus bekerja sampai Pilkada 2018 berlangsung, agar tidak terus terlena dan lupa dengan sejumlah kerja nyata.
Sebagaimana diwartakan, LSI Network Denny JA menyatakan sosok M Ridwan Kamil atau menjadi sosok yang unggul sebagai kandidat cagub pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 namun belum menjadi kandidat perkasa.
"Kalau merujuk data kita, RK (Ridwan Kamil) yang konsisten disimulasi jumlah calon, yang kita potret selalu unggul tapi kita melihat belum masuk kategori tunggal. Jadi dia unggul tapi belum perkasa," kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, di Bandung, Sabtu (7/10).
Menurut dia, sosok Ridwan Kamil bisa disebut sebagai kandidat "matahari tunggal" dalam Pilgub Jawa Barat 2018 kalau memiliki pemilih fanatik/militan di atas 25 hingga 30 persen dan elektabilitasnya bisa di atas 50 persen.
Ia menuturkan Pilkada Jawa Barat 2018 akan diwarnai persaingan ketat dan seluruh figur yang potensial maju sebagai kandidat belum ada yang menjadi "matahari tunggal" termasuk, elektabilitas Ridwal Kamil yang Sudah resmi diusung NasDem, dalam berbagai simulasi, pun belum cukup perkasa karena masih dibawah 40 persen.
"Ada Dede Yusuf atau DY yang mulai meroket dan Dedi Mulyadi (DM) yang trendnya terus naik. Sementara, Deddy Mizwar (Demiz) yang elektabilitasnya di atas DM masuk dalam kategori stagnan," katanya.
Menurut dia, indikasi terjadinya persaingan ketat itu tergambar dari posisi elektabilitas seluruh figur yang potensial maju sebagai calon gubernur. Mereka adalah Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dan anggota DPR RI dari Demokrat Dede Yusuf.