Istanbul (ANTARA) - Mikheil Kavelashvili pada Minggu (29/12) waktu setempat dilantik sebagai presiden keenam Georgia dalam sebuah upacara di Tbilisi, ibu kota negara tersebut.
Kavelashvili, yang terpilih sebagai presiden awal bulan ini, mengucapkan sumpah jabatan dalam sidang di gedung parlemen yang dihadiri oleh anggota parlemen dan pejabat pemerintah, menurut lembaga penyiaran publik 1TV.
Dalam pidato pelantikannya, Kavelashvili menyoroti kekayaan budaya Georgia dan kesulitan yang telah dihadapi negara itu selama berabad-abad.
Pelantikan berlangsung saat pemerintah Georgia menghentikan perundingan tentang keanggotaan negara itu di Uni Eropa (EU) sehingga meningkatkan ketegangan dengan pihak oposisi.
Sementara itu, Presiden Salome Zourabichvili, yang akan lengser, berbicara kepada para demonstran pro Uni Eropa di luar istana presiden.
Ia mengumumkan pengunduran dirinya tetapi menegaskan bahwa, di mata oposisi dan pendukungnya, dia masih pemegang sah jabatan tersebut.
"Enam tahun lalu, saya bersumpah - tidak hanya untuk menegakkan konstitusi tetapi juga untuk mengabdikan diri kepada negara ini dan Anda," kata Zourabichvili.
Saat ia mundur, Zourabichvili menyatakan bahwa dia membawa serta legitimasi, bendera, serta kepercayaan serta bersumpah untuk melanjutkan perjuangannya.
Sumber: Anadolu