Jakarta (Antara Megapolitan) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia menyatakan regulasi tentang pemain U-23 tidak lagi digunakan di Go-Jek Traveloka Liga 1 musim ini.
Kebijakan itu tercantum dalam surat nomor 2312/UDN/12393/VII-2017 yang PSSI kepada Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru. Aturan U-23 ini sendiri sebelumnya sudah ditangguhkan mulai 3 Juli sampai 30 Agustus 2017.
"Semua klub Liga 1 diperbolehkan untuk menurunkan atau memainkan semua pemainnya yang telah terdaftar sebelumnya. Selanjutnya, implementasi dari penangguhan aturan ini, maka pergantian jumlah pemain menjadi tiga kali," tulis PSSI dalam pernyataannya, dikutip dari laman resmi PSSI, Jakarta, Kamis.
Sementara menurut Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha, tanpa regulasi pemain U-23, kesempatan pemain U-23 untuk tampil di kompetisi tetap masih sangat terbuka.
"Sepanjang si pemain mampu menunjukkan potensi dan kapasitasnya, tentu pelatih tidak akan ragu untuk menurunkan pemain terbaiknya. Kami harapkan pemain muda punya semangat dan motivasi yang kuat agar bisa tampil. Klub pun pasti memikirkan regenerasi pemainnya," ujar Ratu Tisha.
Sebelum dibatalkan, regulasi pemain U-23 ditangguhkan sementara berdasarkan surat PT Liga Indonesia Baru (LIB) bernomor 155/LIB/VI/2017 bertanggal 29 Juni 2017.
Dengan pembatalan ini, tidak ada lagi aturan seperti memainkan sedikit-dikitnya tiga pemain U-23 sejak "kick off" selama sekurang-kurangnya 45 menit, dua pemain U-23 di bangku cadangan dan pergantian maksimal lima pemain per-laga di Liga 1.
Adapun untuk pembinaan pemain usia muda, PSSI sudah punya kompetisi U-15 dan U-17 yang dimulai dari tahap daerah. Pemenang dari setiap daerah akan mewakili asosiasi provinsi dan berjuang untuk mendapatkan tempat pada putaran final atau tahap nasional dari Piala Soeratin U-15 dan U-17.
Tahun ini putaran final Piala Soeratin akan diselenggarakan di Yogyakarta tanggal 8-22 September 2017 dengan PT Pertamina sebagai sponsor kompetisi. Musim depan PSSI menyiapkan kompetisi U-12 dari regional hingga putaran final.