Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama Kota Tasikmalaya bersama Muslims for SharedAction on Climate Impact (MOSAIC) menggelar roadshow kampanye kajian dan lokakarya dengan tema ‘Wakaf Hutan untuk Lingkungan Hidup’ dalam upaya mewujudkan Kota Tasikmalaya sebagai Kota Wakaf.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya wakaf sebagaiinstrumen ekonomi Islam yang berkelanjutan.
Dr. H. Agus Buhori, M.M. Pd., Kepala Kantor Kementerian Agama KotaTasikmalaya, menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang telahberkontribusi dalam kegiatan ini.
"Wakaf bukan hanya tentang uang, tetapi juga tentangpemberdayaan masyarakat. Kami mendukung upaya kemaslahatan yang dapatmenyelesaikan problematika umat," ujarnya.
Kementerian Agama memberikan apresiasi kepada semua pihak karena telah berupayaberkolaborasi bersama untuk membangun masyarakat kota Tasikmalaya sebagai kota percontohan yang bisa untuk menyelesaikan problematika umat, salah satunya denganmelalui gerakan wakaf.
“Mudah-mudahan wakaf ini bukan hanya slogan saja, tapi jugadasar hukumnya yang bisa menyelesaikan problematika umat secara sosial, pendidikanatau apapun," tambah Agus.Nur Hasan Murtiaji, Direktur Republika dan anggota Steering Committee MOSAIC menambahkan bahwa wakaf hutan memiliki nilai penting dalam pelestarian lingkungan.
"Inisiatif ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin, dengannilai-nilai yang mendukung pelestarian lingkungan hidup," katanya.
Selama ini masyarakat lebih mengetahui wakaf sebagai 3M yaitu Madrasah, Makamdan Masjid. Untuk itu, MOSAIC melakukan serangkaian kampanye untukmensosialisasikan adanya wakaf hutan, sebuah gerakan wakaf yang bernilai tidakhanya pahala amal jariyah, tapi juga ada aspek pelestarian lingkungan.
MOSAIC berawal dari kolaborasi berbagai elemen masyarakat yang menggelar kongresUmat Islam untuk Indonesia Lestari pada bulan Juli tahun 2022 di Masjid Istiqlal yangdihadiri oleh Mantan Wakil Presiden Kyai Haji Ma'ruf Amin dan imam besar MasjidIstiqlal saat itu Prof. Nasarudin Umar.
Dari kongres tersebut, dihasilkan tujuh poinrisalah, salah satunya adalah filantropi Islam untuk pelestarian lingkungan, denganhutan wakaf sebagai salah satu program turunannya.
“Kami sangat senang, roadshow di Kabupaten Wajo, pekan lalu ada pihak yangberkomitmen untuk mewakafkan lahan hutannya seluas 5 hektar, juga kemarin adayang berkomitmen untuk mewakafkan sekitar 7 hektar area di daerah Gunung Kidul,Yogyakarta”, tambah Hasan.
Wakil Walikota Tasikmalaya, Drs. Maman Rohman Setiadi, menekankan bahwawakaf merupakan instrumen ekonomi yang memiliki dampak besar bagi kesejahteraanumat.
"Dengan menjadikan hutan sebagai aset wakaf, kita dapat memastikankelestariannya dari generasi ke generasi," ungkapnya.
Tasikmalaya memiliki luas kurang lebih 18422 hektar terdiri dari 10 Kecamatan dan 69Kelurahan. Pihaknya mengapresiasi hadirnya para nazhir wakaf Tasikmalaya, sebagaigarda terdepan dalam menjaga aset wakaf dan memastikan manfaatnya dirasakan olehmasyarakat luas.
“Saya berharap kajian dan workshop ini tidak berhenti hanya padadiskusi, tapi menjadi pemantik aksi nyata di lapangan. Tasikmalaya yang dikenal kotasantri dan kota religius patut menjadi pelopor model wakaf hutan di Indonesia”, jelasnya.
Dalam lokakarya tersebut, Dr. Khalifah Muhammad Ali, Ketua Yayasan Hutan WakafBogor dan Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Syariah FEM IPB University, menyampaikan bahwa pengelolaan hutan harus mempertimbangkan aspek ekologi,ekonomi, dan sosial.
"Kami optimis, meskipun Tasikmalaya memiliki tantangan biaya yang lebih tinggi, kita tetap bisa mengembangkan hutan wakaf di sini," tambahnya.
Hasil diskusi dalam forum grup diskusi (FGD) menunjukkan potensi pengembangan 30hektar hutan wakaf di Kota Tasikmalaya. Dengan dukungan semua pihak, diharapkaninisiatif ini dapat memberikan manfaat ekologis dan memberdayakan ekonomimasyarakat secara berkelanjutan.
Inisiatif Wakaf Hutan dorong Kota Tasikmalaya sebagai Kota Wakaf
Kamis, 13 Maret 2025 22:55 WIB

Inisiatif Wakaf Hutan dorong Kota Tasikmalaya sebagai Kota Wakaf (ANTARA/ Foto: Istimewa)