Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI memberikan bantuan dua unit alat Online Monitoring (Onlimo) untuk memantau kualitas air di Sungai Mentaya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
“Pada perubahan anggaran tahun ini kita menerima bantuan dua unit Onlimo dari KLHK. Alat ini sangat membantu kita dalam memantau kualitas air,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Machmoer di Sampit, Kamis.
“Pada perubahan anggaran tahun ini kita menerima bantuan dua unit Onlimo dari KLHK. Alat ini sangat membantu kita dalam memantau kualitas air,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim Machmoer di Sampit, Kamis.
Ia menjelaskan, Onlimo adalah sistem pemantauan kualitas air secara otomatis, terus-menerus, dan online yang dikembangkan oleh KLHK. Onlimo dapat digunakan untuk memantau kualitas air sungai, laut, atau air limbah industri
.
.
Onlimo bekerja dengan menggunakan unit sensor yang terintegrasi dengan unit data logger, unit transmisi data, dan sistem database. Data yang diperoleh dari Onlimo kemudian diteruskan ke Pusat Data Onlimo KLHK.
Menurut dia, manfaat alat ini kurang lebih sama dengan alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU), karena bisa dipantau secara online melalui gadget yang didukung layanan internet.
Baca juga: KLHK susun instrumen tata lingkungan untuk pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan
Baca juga: KLHK susun instrumen tata lingkungan untuk pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan
“Seperti ketika musim kabut asap lalu, masyarakat banyak yang menggunakan aplikasi ISPU untuk memantau kualitas udara. Nah, Onlimo sama seperti itu, bedanya yang dipantau adalah kualitas air sesuai lokasi pemasangan alatnya,” ujar dia.
Ia menyampaikan bahwa bantuan alat pemantau kualitas air ini diserahkan melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (Ditjen PSLB3) KLHK.
"Bukan hanya peralatan, operator yang bertugas mengoperasikan alat tersebut juga dibayar oleh kementerian. Alat tersebut telah tiba di Kotim pada pertengahan September lalu dan telah dipasang dengan bantuan PT HAS Environment, yakni vendor yang bekerjasama dengan KLHK," katanya.
Ia menyebutkan dua alat tersebut dipasang di intake PDAM Ketapang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan intake PDAM Sungai Paring, Kecamatan Cempaga. Lokasi tersebut dinilai strategis karena berhubungan dengan sumber air yang digunakan masyarakat.