"Banjir bandang terjadi di Desa Sibalago dan Desa Sienjo di Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong pada Minggu (23/6) dini hari sekitar pukul 04.38 WITA," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andy Sembiring di Kota Palu, Minggu.
Ia menjelaskan peristiwa banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi sejak malam hari dan menyebabkan meluapnya Sungai Toribulu yang bertemu dengan air laut pasang sehingga menyebabkan terjadinya banjir bandang.
Baca juga: Ogan Komering Ulu diterjang banjir bandang pada Kamis dini hari
Baca juga: SAR sebut tiga ekor buaya terpantau di Sungai Lalindu Sultra akibat banjir bandang
Baca juga: Ogan Komering Ulu diterjang banjir bandang pada Kamis dini hari
Baca juga: SAR sebut tiga ekor buaya terpantau di Sungai Lalindu Sultra akibat banjir bandang
Menurut dia, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Parigi Moutong saat ini masih berkoordinasi dengan aparat desa setempat dan melakukan asesmen di lapangan.
"Seorang warga meninggal dunia karena peristiwa ini atas nama Andi Nur Hayati (70) dan dua orang warga dinyatakan hilang," katanya.
Sementara berdasarkan hasil asesmen sementara, sebanyak 29 unit rumah warga terendam banjir dan 30 kepala keluarga (KK) atau 90 jiwa terdampak di Desa Sienjo, di antaranya 12 bayi dan balita, dua orang penyandang disabilitas dan empat orang lansia.
Adapun di Desa Sibalago, sebanyak 90 KK terdampak dan satu unit jembatan penghubung Desa Sibalago dan Sienjo terputus sehingga menyebabkan warga Desa Sibalago terisolir.
"Untuk kebutuhan mendesak saat ini yakni logistik, air bersih, perbaikan jembatan, normalisasi sungai dan juga alat berat," ujarnya.
Ia mengatakan hingga saat ini hujan belum reda, namun warga mulai membersihkan rumah masing-masing dari material sisa banjir karena air mulai surut.
Sementara warga Desa Sibalago masih terisolir karena jembatan yang rusak belum diperbaiki.
Sementara warga Desa Sibalago masih terisolir karena jembatan yang rusak belum diperbaiki.