Jakarta (ANTARA) - Status lahan di Situ Cibeureum di Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, ternyata selama ini bermasalah.
Pada Senin (24/3) lalu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto melakukan kunjungan kerja di Situ Cibeureum.
Ia mendapatkan penjelasan dari Kepala Desa Lambang Sari Pipit Haryanti mengenai kondisi dan status tanah Situ Cibeureum tersebut.
"Ada persoalan di tempat ini. Aset Negara dikuasai oleh pihak tertentu yang mungkin tidak prosedural. Ini mau kita lakukan penelusuran hinggakembali kepada masyarakat dan dikelola jadi Desa Wisata melalui Badan Usaha Milik Desa," kata Menteri setelah mendapat penjelasan dari Kepala Desa.
Menteri Yandri Susanto akan berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) guna memastikan status tanah Situ Cibeureum.
"Hingga akhirnya statusnya menjadi jelas," katanya.
Yandri menilai Situ Cibeureum miliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi desa wisata yang strategis. Lokasi yang dikelilingi oleh akses jalan yang dekat dengan tol, hotel, dan Mall Grand Wisata, membuat situ ini memiliki daya tarik yang luar biasa bagi pengembangan pariwisata.
Situ Cibeureum terkenal dengan keindahan alamnya, udara yang tenang dan jernih, serta pohon-pohon rindang yang miliki berbagai fasilitas wisata, seperti saung bambu, warung makan, kios souvenir, tempat parkir, dan toilet.
Baca juga: Pemkot Depok tata empat situ untuk tingkatkan daya tampung air dan kurangi banjir
Begini status tanah Situ Cibeureum di Kabupaten Bekasi
Rabu, 26 Maret 2025 14:10 WIB

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto saat mengunjungi Situ Cibeureum di Desa Lambang Sari Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat, Senin (24/3/2025). ANTARA/HO-Humas Kemendes PDT.