Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat mengundang sekitar 280 perempuan yang berasal dari berbagai kalangan untuk nonton bersama Film Kartini, di salah satu bioskop ternama, Sabtu.
Nonton bersama Film Kartini dihadiri Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Dandim 0606/Kota Bogor, Sekretaris Daerah Ade Sarip Hidayat, yang masing-masing didampingi oleh istri.
Wali Kota Bogor mengapresiasi karya Sutradara Hanum Bramastyo yang berhasil menghidupkan kembali Kartini dalam sebuah film yang sangat menginspiratif bagi siapa saja yang menyaksikannya.
"Hanum berhasil menghidupkan kembali arti Kartini, kita bisa tahu konflik batin seorang Kartini," kata Bima
Menurut Bima, kisah Kartini yang diangkat ke layar film mengajak penonton melihat sejarah, latar belakang Kartini, dan berterimakasih atas pemikiran wanita asal Jepara yang mendobrak tradisi pada masanya.
"Kisah Kartini ini menginspirasi kepada perempuan di saat ini," katanya.
Bima menyebutkan, kisah Kartini yang dihadirkan hendaknya menjadi inspirasi agar perempuan Indonesia saat ini mampu memainkan perannya. Jika dulu Kartini berjuang melawan pengekangan terhadap kaum perempuan dan berhasil. Perjuangan perempuan belum selesai, budaya yang terjadi di zaman Kartini masih terjadi hingga saat ini.
"Tantangan kedepan adalah bagaimana meletakkan konteks Kartini kekinian, tidak hanya memperjuangkan emansipasi saja, tetapi perempuan mampu menempatkan dirinya dalam keluarga," kata Politis PAN ini.
Ia mengatakan, tantangan yang dihadapi kaum perempuan saat ini jauh lebih berat dari, jika era Kartini perempuan ingin keluar menjadi dirinya sendiri, saat ini perempuan selain berperan di luar pendidikan untuk dirinya tetapi juga untuk keluarganya.
"Jadi perempuan harus mampu berperan luar dalam. Ke luar dengan meningkatkan potensi diri melalui pendidikan, dan kedalam untuk keluarga, bagaimana mengawal ketahanan keluarga, membuat anak-anak tumbuh menjadi generasi mudah yang tangguh," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian Bima Arya menyebutkan, perempuan Indonesia harus mempunyai tiga kunci kecerdasan yakni kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.
"Jika ketiga kecerdasan ini dimiliki, maka perempuan Indonesia akan menjadi kuat serta mempertajam perannya," kata Yane.
Yane menambahkan, apa yang dilakukan Kartini untuk perempuan Indonesia harus terus dilanjutkan oleh perempuan di masa kini.
"Yang perlu kita lakukan melanjutkan perjuangan Kartini," kata Yane.
Kisah Kartini diangkat ke layar lebar, diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Film tersebut mengisahkan pergulatan Kartini yang mendobrak tradisi terhadap anak perempuan. Kehidupan perempuan yang harus tunduk pada aturan dan kendali penuh ada pada laki-laki. Kartini tampil membawa pencerahan bagi kaum perempuan, mengajar mereka pendidikan, agar mampu memperjuangkan hak dan suaranya untuk mendapatkan hidup yang lebih baik.
Pemkot Bogor Undang 280 Perempuan Nonton Kartini
Minggu, 23 April 2017 9:25 WIB
Hanum berhasil menghidupkan kembali arti Kartini, kita bisa tahu konflik batin seorang Kartini.