"Ada dua orang yang masuk nominasi yaitu Saini yang bertugas di Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu dan Mahariah yang berprofesi sebagai guru di Pulau Panggang,” kata Kepala Seksi Peran serta Masyarakat Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Riza Lestari Ningsih di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan untuk Saini masuk nominasi penerima Kalpataru sebagai kategori pengabdi dan Mahariah masuk dalam kategori penyelamat.
Baca juga: KLHK buka pendaftaran calon penerima penghargaan pahlawan lingkungan Kalpataru 2024
Menurut dia Saini merupakan seorang penggiat konservasi karang dan Mangrove di Pulau Kelap, sejak 2007 aktif sebagai pelestarian lingkungan ekosistem perairan dan pemandu wisata.
“Dia juga mengembangkan edu wisata, penanaman Mangrove, dan pelestarian terumbu karang dengan metode transplantasi karang (rocklife), sejak tahun 2017," kata dia.
Sementara itu Mahariah merupakan pemilik Rumah Literasi Hijau yang merupakan kelompok yang bergerak dalam pengelolaan sampah plastik di Pulau Panggang dan Pulau Pramuka. Dia juga pelopor gerakan Pulau Ku Nol Sampah, dengan menanam Mangrove seluas delapan hektare.
Baca juga: Dani Arwanto, Kalpataru perintis lingkungan 2023 dari Tugu Utara Jakut
Mahariah sehari-hari juga mengabdi sebagai guru di MIN 17 Kampus B, Pulau Panggang.
Berkat berbagai kegiatan itu, Kepulauan Seribu pada tahun 2021 mendapatkan penghargaan proklim dan dinobatkan sebagai kampung iklim utama.
“Kami patut bangga dengan dedikasi dua warga ini dan masuk menjadi nominasi Kalpataru tahun ini," kata Saini.