"Diduga macan tutul itu tidak sengaja masuk jebakan babi yang dipasang petani di Desa Sekarsari, Kecamatan Kalibunder, saat hendak mencari makan," kata Kapolsek Kalibunder Iptu Taufik Hadian di Sukabumi, Rabu.
Pihaknya mendapatkan laporan dari warga adanya seekor macan tutul yang masuk jebakan babi dan langsung berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar.
Baca juga: Balai TNGC sebut ada indikasi tiga macan tutul baru di Gunung Ciremai
Baca juga: Balai TNGC sebut ada indikasi tiga macan tutul baru di Gunung Ciremai
Tidak berselang lama, tim BKSDA pun tiba di lokasi untuk menyelamatkan hewan langka dan dilindungi tersebut. Khawatir terjadi sesuatu, baik pada macan tutul itu maupun warga, petugas dari BKSDA membius macan tutul terlebih dahulu sebelum evakuasi.
Setelah tidak sadarkan diri, macan tutul itu kemudian dievakuasi ke Pusat Perlindungan Satwa (PPS) Cikananga, Kabupaten Sukabumi, untuk menjalani pemulihan dan rehabilitasi, serta akan dilepasliarkan kembali setelah kondisinya benar-benar pulih.
"Alhamdulillah dari hasil pemeriksaan dokter hewan, macan tutul ini dalam kondisi sehat dan sudah mendapatkan penanganan dari petugas BKSDA dan PPS Cikanga," tambahnya.
Baca juga: Macan tutul jawa terekam berkeliaran di hutan Sanggabuana
Baca juga: Macan tutul jawa terekam berkeliaran di hutan Sanggabuana
Taufik mengatakan petani di Kampung Cikalaces ini sengaja memasang jebakan babi itu karena banyaknya babi hutan yang masuk ke lahan pertanian dan merusak tanaman.
Ia menduga macan tutul itu masuk ke jebakan babi saat sedang berburu babi hutan yang banyak berkeliaran di areal pertanian.
Babi Hutan di kampung itu sudah banyak merugikan petani. Tidak sedikit tanaman yang hendak panen dirusak oleh kawanan babi hutan, sehingga petani yang kesal akhirnya membuat jebakan untuk menangkap babi hutan.
Baca juga: Macan tutul Wahyu dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak
Baca juga: Macan tutul Wahyu dilepasliarkan di Gunung Halimun Salak