Jakarta (ANTARA) - Penyakit pada gusi sering tidak disadari, padahal merupakan salah satu pintu masuk kuman dan bakteri yang jika sudah meradang bisa mengakibatkan infeksi dan penyakit tidak menular di seluruh tubuh.
Guru Besar Ilmu Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Prof. Dr. Amaliya, drg., M.Sc., Ph.D mengatakan salah satu tanda peradangan gusi yang patut diwaspadai adalah keluar darah saat menyikat gigi.
“Pada saat abis sikat gigi kan kita buang ludah atau pasta giginya, itu kelihatan ada darah. Pada saat sikat gigi berdarah itu salah satu tanda bahwa gusi mengalami peradangan atau perdarahan, itu salah satu tanda. Jadi dari situ saja sudah bisa kita sadari, tapi kadang-kadang kita menganggap remeh,” kata Amaliya dalam diskusi dengan media dan pakar soal kesehatan gusi di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, kerusakan gusi yang dibiarkan bisa berakibat peradangan pada tulang penyangga gigi dan menyebabkan gigi lepas dan hal ini sudah tidak bisa dikembalikan seperti semula.
Kerusakan penyangga gigi akan mengganggu aktivitas makan dan mengurangi produktivitas karena harus berobat dan berisiko muncul penyakit metabolik lainnya.
Ia menambahkan masyarakat juga belum memiliki edukasi yang memadai mengenai tanda penyakit gusi, yakni gusi berwarna merah, mudah berdarah, berbau, gusi terasa lebih lunak atau terlihat membesar dan terasa gatal.
Kerusakan gusi juga bisa disebabkan karena kebiasaan merokok yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit pendukung gigi.
“
Baca juga: Dokter tekankan pentingnya rawat gusi cegah risiko sistemik
Baca juga: Dokter ingatkan perokok aktif rentan alami masalah pada gigi
