Kabupaten Bogor (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengantisipasi tingginya mobilitas masyarakat selama masa Natal dan Tahun Baru 2025/2026 dengan mengacu pada hasil evaluasi pergerakan penumpang Nataru tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto, di Cibinong, Selasa, mengatakan evaluasi Natal dan Tahun Baru 2024/2025 mencatat total pergerakan penumpang angkutan pribadi secara nasional sebesar 22.442.276 orang pada periode 18 Desember 2024 hingga 5 Januari 2025.
Menurut dia, angka tersebut merupakan akumulasi pergerakan orang secara nasional, bukan khusus di Kabupaten Bogor, namun berdampak langsung terhadap wilayah Bogor sebagai daerah penyangga Jakarta dan tujuan utama perjalanan wisata.
“Data nasional ini kami gunakan sebagai dasar untuk mengantisipasi dampak pergerakan di wilayah Bogor, terutama pada jalur arteri, jalur wisata, dan koridor penghubung Bogor–Jakarta,” ujar dia.
Ia menjelaskan, pergerakan penumpang tersebut merupakan gabungan dari fase pra, saat, dan pasca Natal dan Tahun Baru dengan dominasi angkutan pribadi, baik kendaraan roda empat maupun roda dua.
Berdasarkan hasil evaluasi, pergerakan penumpang terbesar secara nasional berasal dari sepeda motor arteri, baik keluar maupun masuk Jabodetabek, dengan total mencapai lebih dari 12,5 juta orang.
Secara rinci, motor arteri keluar Jabodetabek tercatat sebanyak 6.421.847 penumpang, sedangkan motor arteri masuk Jabodetabek mencapai 6.144.750 penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Selain sepeda motor, pergerakan penumpang juga tercatat pada mobil tol keluar Jakarta sebanyak 2.980.871 orang dan mobil tol masuk Jakarta sebanyak 3.151.067 orang.
Sementara itu, pergerakan penumpang menggunakan mobil arteri tercatat 1.862.966 orang keluar Jabodetabek dan 1.880.775 orang masuk Jabodetabek.
Ia menilai dominasi sepeda motor dalam pergerakan Natal dan Tahun Baru menjadi perhatian serius karena berkaitan langsung dengan aspek keselamatan lalu lintas, khususnya di jalur arteri non-tol yang banyak melintasi wilayah Bogor.
“Karena itu, kami memperkuat pengawasan dan pengaturan lalu lintas di jalur arteri serta kawasan wisata yang berpotensi terdampak lonjakan pergerakan,” katanya.
Berdasarkan evaluasi tersebut, Dishub Kabupaten Bogor menyesuaikan strategi pengendalian lalu lintas dengan memperkuat pengamanan di simpang rawan kepadatan, jalur wisata, dan jalur penghubung utama.
Dishub juga menyesuaikan pola penempatan personel dan waktu pengaturan lalu lintas agar lebih responsif terhadap lonjakan pergerakan masyarakat pada jam-jam tertentu selama Natal dan Tahun Baru.
Bayu menambahkan pendekatan berbasis data nasional dan evaluasi lapangan ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengendalian lalu lintas selama Nataru 2025/2026 di Kabupaten Bogor.
Ia mengimbau masyarakat agar merencanakan perjalanan dengan baik, mematuhi rambu serta arahan petugas, dan mengutamakan keselamatan selama masa libur Natal dan Tahun Baru.
Menurut dia, sinergi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat menjadi kunci agar mobilitas tinggi selama Natal dan Tahun Baru dapat berlangsung aman, tertib, dan lancar, termasuk di wilayah Kabupaten Bogor.
Baca juga: Dishub Bogor waspadai dampak pergerakan 2,9 juta kendaraan saat Natal-Tahun Baru
Baca juga: DKI Jakarta mulai uji coba sistem satu arah di Jalan Lebak Bulus II dan III Jaksel
Dishub Bogor pantau pergerakan 22 juta penumpang selama Nataru
Rabu, 17 Desember 2025 8:49 WIB
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor Bayu Ramawanto. (ANTARA/M Fikri Setiawan)
