Perwakilan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) melakukan inspeksi kelaikan Stadion Si Jalak Harupat, Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Minggu.
ANTARA yang hadir di lokasi mencatat rombongan FIFA yang datang menggunakan kendaraan tiba di kompleks Stadion Si Jalak Harupat sekitar pukul 14.40 WIB dan langsung menuju ruang VVIP di sisi barat stadion.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Bandung Kawaludin mengungkapkan perwakilan FIFA dan pengelola Stadion Si Jalak Harupat langsung mengadakan pemaparan. "Ini sedang dilakukan pemaparan," kata Kawaludin.
Baca juga: Kementerian PUPR siap dampingi FIFA terkait pengecekan stadion Piala Dunia U-17 pada 28 Juli-2 Agustus
Namun demikian, Kawaludin mengatakan bahwa inspeksi FIFA yang dilakukan bersama Kementerian PUPR, PLN, Pemkab Bandung, serta pengelola Stadion Si Jalak Harupat dilaksanakan secara tertutup.
Berdasarkan informasi yang diterima, perwakilan FIFA pada Minggu dijadwalkan mengunjungi Jawa Barat, tepatnya di sekitar Bandung Raya untuk meninjau sejumlah lokasi seperti Lapangan ITB (Sabuga), Lapangan Sidolig, Lapangan Batununggal, Lapangan IPDN, Lapangan Unpad, Stadion Arcamanik, dan terakhir Stadion Si Jalak Harupat, terkait Piala Dunia U-17.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyebut terdapat tiga poin utama yang menjadi perhatian FIFA saat melakukan inspeksi kesiapan stadion-stadion di Indonesia yang bakal digunakan untuk Piala Dunia U-17.
Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo: Piala Dunia U-17 jadi kesempatan baik untuk pemain muda Indonesia
Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengatakan tiga poin penting dari inspeksi FIFA yaitu kesiapan stadion, manajemen lapangan, dan pelayanan tim.
Kesiapan lapangan tidak hanya untuk lapangan utama saja tetapi juga untuk lapangan yang akan digunakan sebagai tempat latihan. Sedangkan untuk manajemen lapangan, salah satu poin perhatian FIFA adalah jenis dan kondisi rumput yang dipakai di stadion.
Poin ketiga yang menjadi perhatian FIFA terkait dengan team services, termasuk akomodasi untuk para peserta.
ANTARA yang hadir di lokasi mencatat rombongan FIFA yang datang menggunakan kendaraan tiba di kompleks Stadion Si Jalak Harupat sekitar pukul 14.40 WIB dan langsung menuju ruang VVIP di sisi barat stadion.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Bandung Kawaludin mengungkapkan perwakilan FIFA dan pengelola Stadion Si Jalak Harupat langsung mengadakan pemaparan. "Ini sedang dilakukan pemaparan," kata Kawaludin.
Baca juga: Kementerian PUPR siap dampingi FIFA terkait pengecekan stadion Piala Dunia U-17 pada 28 Juli-2 Agustus
Namun demikian, Kawaludin mengatakan bahwa inspeksi FIFA yang dilakukan bersama Kementerian PUPR, PLN, Pemkab Bandung, serta pengelola Stadion Si Jalak Harupat dilaksanakan secara tertutup.
Berdasarkan informasi yang diterima, perwakilan FIFA pada Minggu dijadwalkan mengunjungi Jawa Barat, tepatnya di sekitar Bandung Raya untuk meninjau sejumlah lokasi seperti Lapangan ITB (Sabuga), Lapangan Sidolig, Lapangan Batununggal, Lapangan IPDN, Lapangan Unpad, Stadion Arcamanik, dan terakhir Stadion Si Jalak Harupat, terkait Piala Dunia U-17.
Sebelumnya, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyebut terdapat tiga poin utama yang menjadi perhatian FIFA saat melakukan inspeksi kesiapan stadion-stadion di Indonesia yang bakal digunakan untuk Piala Dunia U-17.
Baca juga: Menpora Dito Ariotedjo: Piala Dunia U-17 jadi kesempatan baik untuk pemain muda Indonesia
Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengatakan tiga poin penting dari inspeksi FIFA yaitu kesiapan stadion, manajemen lapangan, dan pelayanan tim.
Kesiapan lapangan tidak hanya untuk lapangan utama saja tetapi juga untuk lapangan yang akan digunakan sebagai tempat latihan. Sedangkan untuk manajemen lapangan, salah satu poin perhatian FIFA adalah jenis dan kondisi rumput yang dipakai di stadion.
Poin ketiga yang menjadi perhatian FIFA terkait dengan team services, termasuk akomodasi untuk para peserta.