Kepala Desa Loji Papang Suherlan saat ditemui di Pantai Talanca, Sukabumi Rabu, mengatakan, selain rutin membersihkan sampah bersama warga, dia juga menggerakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk mengelola sampah agar memiliki nilai ekonomis.
"Sampah-sampah ini juga membawa berkah," katanya mengenai hamparan sampah di Pantai Talanca yang menurut dia telah berlangsung lama.
Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede bahkan sempat meninjau hamparan sampah itu.
Papang Suherlan itu menceritakan hamparan sampah di Pantai Talanca itu berasal dari aliran Sungai Cidadap dan Sungai Cimandiri hingga masuk laut yang bertemu dalam dua muara di Pantai Talanca lalu terbawa ombak hingga terdampar di pesisir Pantai Talanca.
Hamparan sampah telah menutupi pasir di Pantai Talanca.
"Sampah di Pantai Talanca, Desa Loji karena terdapat dua muara sungai di sekitar pantai yakni Cimandiri dan Cidadap, sehingga sampah yang dibawa dari sungai banyak terdampar di Pantai Talanca," katanya di Sukabumi pada Rabu, (17/5).
Menurut Papang, dengan adanya muara itu tentunya akan banyak kiriman sampah,apalagi saat sungai sednag banjir, dan sampah terbawa hingga berakhir terdampar di pantai ini.
Selain itu, tidak adanya alat pemecah ombak (break water) di Pantai Talanca mengakibatkan sampah yang dari laut tidak tertahan di laut.
Selain itu, tidak adanya alat pemecah ombak (break water) di Pantai Talanca mengakibatkan sampah yang dari laut tidak tertahan di laut.
Pantauan di lokasi, tumpukan sampah terlihat di sepanjang Pantai Talanca, mulai dari sampah kayu, serabut, pastikan, botol minuman sampai sampah rumah tangga menghampar di pantai tersebut.
Belum lagi sampah yang masih mengambang di atas permukaan laut dan membuat air laut berwarna kecoklatan dan berbusa.
"Jika dipasang pemecah ombak kemungkinan akan terjadi pengurangan volume sampah," katanya.