Depok (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat (Jabar) belum bisa memastikan pengoperasian Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo di Kabupaten Bogor tahun ini secara menyeluruh.
"Yang jelas kami sedang mencari investor karena yang beberapa sebelumnya wanprestasi. Saya harus menunggu progres masuknya investor," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar Prima Mayaningtyas saat dihubungi di Depok, Kamis.
Meski begitu Prima Mayaningtyas menegaskan tetap mengusahakan TPPAS Lulut Nambo segera dioperasikan sebab ada Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp60 miliar dari dana APBD Provinsi Jawa Barat di mana dana tersebut untuk pembangunan konstruksi TPPAS Lulut Nambo.
"PMDN Rp60 miliar itu hanya untuk konstruksi dengan kapasitas 50 ton per hari, untuk keberlanjutan kita sedang mencari investor," ungkapnya.
Baca juga: Gerindra Depok dorong percepatan pembuangan sampah ke TPPAS Lulut Nambo
Ia menambahkan jumlah wilayah yang membuang sampah ke TPPAS Lulut Nambo ada empat wilayah antara lain Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan.
"(Ada empat wilayah) untuk kapasitas operasi bisa menampung 1.800-2.300 ton per hari," tuturnya.
Prima Mayaningtyas menuturkan luas lahan TPPAS Lulut Nambo sebesar 55 hektare. Untuk hasil pengolahan sampah di TPPAS yaitu Refuse Derived Fuel (RDF) dan pengomposan.
"Model kerja sama antara Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) TPPAS Lulut Nambo yaitu sistem Build Operate Transfer (BOT) dengan jangka waktu kerja sama selama 25 tahun," pungkasnya.
Baca juga: Legislator Jabar optimistis Pemkot Depok bisa buang sampah ke TPPAS Lulut Nambo
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat Hasbullah Rahmad optimistis Kota Depok bisa membuang sampah ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo.
"Lulut Nambo tahun 2023 bisa operasional. Optimis mulai buang (sampah) tahun ini," katanya.
Hasbullah Rahmad yang duduk di Badan Anggaran (Banggar) DPRD Jawa Barat mengatakan pihaknya telah mengusulkan dana untuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar Rp60 miliar yang mengelola TPPAS Lulut Nambo.
"Terpenting jalan dulu mesinnya untuk operasional (mengelola sampah). Sudah dipasang (mesinnya) namun belum bisa besar volumenya, belum sesuai target awal," tuturnya.
Baca juga: Kota Depok butuh percepatan pembuangan sampah ke TPPAS Nambo
Pria yang akrab disapa Bang Has ini terus mendorong percepatan pembuangan sampah untuk meringankan beban Pemerintah Kota Depok dalam penanganan sampah
Kondisi terkini TPA Cipayung di Depok sudah melebihi kapasitas dan dinilai akan berdampak pada lingkungan sekitar.
"Saya dewan dari Depok berupaya memaksimalkan percepatan pembuangan sampah ke Nambo. Saya khawatir longsor dan banjir karena (TPA Cipayung) dekat kali," ungkapnya.
Ia menjelaskan operasional TPPAS Lulut Nambo membutuhkan investasi yang sangat besar.
Terkait kuota Kota Depok membuang sampah ke TPPAS Lulut Nambo mengatakan, untuk awal dapat kuota 50 ton per hari.
DLH Jabar belum bisa pastikan pengoperasian TPPAS Lulut Nambo
Kamis, 4 Mei 2023 17:49 WIB
Yang jelas kami sedang mencari investor karena yang beberapa sebelumnya wanprestasi. Saya harus menunggu progres masuknya investor.