Cianjur (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Jawa Barat, memberikan pelayanan kesehatan untuk puluhan korban bencana alam longsor dan pergerakan tanah di Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber, termasuk memulihkan emosi korban dari ketakutan.
Wakil Ketua PMI Cianjur dr Frida Laila Yahya di Cianjur, Selasa, mengatakan pihaknya menurunkan seorang dokter dan tiga orang tenaga perawat ke lokasi bencana alam di Kampung Warungkuda, Desa Selagedang, untuk melayani cek kesehatan bagi warga korban gempa.
"Kita membawa obat-obatan yang dibutuhkan warga korban bencana, sekitar 60 orang warga mengalami hipertensi, sakit badan, pusing, flu dan pilek serta sesak nafas. Tidak hanya orang tua, kami juga memberikan pemeriksaan terhadap anak balita yang mengalami gatal, batuk dan pilek," katanya.
Baca juga: PMI Cianjur distribusikan bantuan ke lokasi bencana banjir di Cianjur
Ia menjelaskan, PMI Cianjur juga memberikan bantuan 70 kilogram beras untuk warga yang terdampak serta akan mendirikan posko kesehatan jika dibutuhkan."Kita siapkan tenaga kesehatan yang siap berangkat ketika dibutuhkan tentunya berkoordinasi dengan dinas kesehatan," katanya.
Direktur Unit Donor Darah PMI Cianjur, dr Susilawati, menuturkan pelayanan kesehatan yang diberikan PMI Cianjur, akan dilakukan selama dibutuhkan warga terutama yang mengungsi karena rumah mereka rusak berat dan terancam, tenaga kesehatan dan obat-obatan disiapkan ketika dibutuhkan.
"Hari ini, kami juga memberikan trauma healing bagi 23 orang anak di lokasi bencana, karena laporan yang kami dapatkan ada beberapa orang yang mengalami trauma yang cukup parah sehingga tidak bisa tidur selama dua hari," katanya.
Baca juga: PMI Cianjur masih buka layanan pengasapan gratis cegah DBD
Setelah mendapat pendampingan dari Korps Relawan (KSR) dan tenaga medis yang turun langsung ke lapangan, anak-anak mulai merasa tenang dan tidak lagi takut dengan bencana alam longsor dan pergerakan tanah yang sempat mereka lihat langsung.
PMI Cianjur berikan pelayanan kesehatan bagi korban bencana
Kamis, 13 Oktober 2022 21:53 WIB
Kita membawa obat-obatan yang dibutuhkan warga korban bencana, sekitar 60 orang warga mengalami hipertensi, sakit badan, pusing, flu dan pilek serta sesak nafas.