Banda Aceh (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Tengah Jumadil Enka menyatakan Takengon saat ini menjadi salah satu kawasan wisata pilihan bagi masyarakat kabupaten/kota di Aceh.
“Sekarang kebanyakan agenda rapat kerja dari Pemerintah Aceh, OPD, maupun swasta juga kebanyakan di Aceh Tengah. Acara-acara seperti 'family gathering' (pertemuan keluarga) juga sering di sini," katanya di Takengon, Senin (28/2).
Ia menjelaskan hunian hotel dan "homestay" saat libur akhir pekan terisi 80 persen dan sebagian hotel yang ada di kawasan tersebut penuh.
“Pemberlakuan PPKM Level 1 pada September 2021 juga menjadi salah satu pertimbangan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Takengon,” katanya.
Ia mengatakan pengunjung yang berwisata ke daerah penghasil kopi arabica tersebut didominasi dari Lhokseumawe, Bireuen, dan Banda Aceh
Menurutnya, dalam dua tahun terakhir di masa pandemi COVID-19, pariwisata di daerah itu bahkan menunjukkan kemajuan yang menggembirakan ditandai pertumbuhan hotel dan "homestay" serta hadirnya destinasi wisata baru seperti kafe di seputaran kawasan Danau Lut Tawar.
Menurut dia, di tengah pandemi, ada tiga hotel berbintang yang diresmikan oleh Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar.
"Wisata kita memang sangat didukung oleh faktor iklim yang sejuk, udara bersih, jadi orang nyaman beraktivitas," katanya.
Jumadil menuturkan peningkatan kunjungan wisata ke daerah itu membantu dalam mempercepat pemulihan ekonomi daerah akibat dampak pandemi COVID-19.
Menurut dia, ekonomi masyarakat juga akan terus membaik dengan adanya tren positif khususnya bagi para pelaku usaha di sektor wisata dan masyarakat sekitarnya.
"Kita terus berbenah dan kita berharap sektor wisata kita terus berkembang dengan baik dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, baik kepada pengunjung, juga pelaku usaha, karena pandemi belum berakhir," kata Jumadil.