Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Aceh menyatakan bahwa kekayaan sejarah dan budaya Aceh memiliki potensi untuk menjadi wisata halal di Tanah Rencong ini, sehingga perlu dioptimalkan bersama.
“Dengan keunggulan budaya, sejarah, dan keindahan alam yang kita miliki, konsep pariwisata halal menjadi peluang besar yang dapat kita optimalkan," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh M Nasir Syamaun, di Banda Aceh, Selasa.
Pernyataan itu disampaikan M Nasir Syamaun saat membuka secara resmi Aceh Economic Forum (AEF) 2025, di Aula Teuku Umar, Bank Indonesia Perwakilan Aceh, di Banda Aceh.
Dia mengatakan, Aceh memiliki potensi pariwisata luar biasa baik dari sektor wisata religi, sejarah, bahari, budaya hingga wisata alam serta masih banyak wisata potensial untuk dikembangkan.
"Destinasi seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Pantai Lampuuk, dan Sabang adalah daya tarik utama yang telah dikenal secara luas,” ujarnya.
Menurutnya, potensi ini perlu dikemas dengan pendekatan yang lebih sistematis dan berbasis ekonomi halal, agar memberikan dampak lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh.
Dirinya menuturkan, terdapat beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan bersama dalam pengembangan wisata halal Aceh, yaitu peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas.
"Pemerintah Aceh terus berkomitmen meningkatkan infrastruktur, baik jalan, transportasi udara, maupun sarana pendukung lainnya, guna menunjang aksesibilitas ke destinasi wisata halal,” katanya pula.
Baca juga: Aceh targetkan kunjungan 10 juta wisatawan
Baca juga: Gubernur Aceh luncurkan 42 agenda wisata