Bogor (Antara Megapolitan) - Program adopsi pohon yang mengikutsertakan petani, individu dan pihak swasta dipilih oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk tampil di acara Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim atau COP 21.
"Program adopsi pohon menjadi tema solusi terhadap perubahan iklim untuk kemudian difilmkan dan diputar di paviliun Indonesia dalam COP 21," kata Ketua Green Initiative Foundation (GIF) Tosca Santos, dalam acara adopsi pohon yang dilakukan wartawan bersama Astra Internasional, di Desa Sarongge, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu.
Tosca mengatakan, program adopsi pohon telah dimulai sejak 2008 berlokasi di Desa Sarongge, Cianjur. Program ini melibatkan petani, individu dan swasta untuk menanam pohon.
Pohon yang ditanam oleh adopter, akan dirawat oleh masyarakat sebagai petani, hingga pohon terawat tumbuh subur dan menghasilkan.
"Bedanya pemberdayaan di Taman Nasional, petani harus keluar dari hutan setelah pohon tumbuh. Adopsi pohon, karena ditanam di tanah desa, petani masih bisa mengelola hasil hutannya," kata dia.
Ia mengatakan, penanam menggunakan pola Talun yakni kombinasi tanaman pohon dan sayur. Kawasan juga dibentuk zonasi mana tanaman sayur, pohon keras, maupun pohon buah.
"Model ini mendapat sambutan baik dan ingin direplikasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di berbagai tempat di Indonesia," katanya.
Tosca mengatakan, sejumlah perusahaan swasta banyak terlibat dalam program adopsi pohon tersebut, menanam di lahan adopsi seluas 32 hektar di kaki Gunung Gede Pangrango. Salah satu perusahaan yang konsisten melakukan adopsi yakni PT Astra Internasional Tbk.
Beda of Public Relations Astra Internasional, Yulian Warman, mengatakan, Astra kembali mengadopsi 1.000 pohon produktif seperti pohon alpukat, sirsak, jengkol, petai dan jeruk limo yang manfaatnya sangat besar bagi petani di sekitar wilayah.
"Dengan adopsi 1.000 pohon di tahun ini, Astra telah menanam sebanyak 4.500 pohon sejak 2010," kata Yulian.
Yulian mengatakan, dari biaya Rp100 ribu per pohon yang diadopsi, para petani akan mendapat bagian sebesar 35 persen yang digunakan untuk beternak kelinci, ayam atau kambing sebagai bentuk dari investasi jangka pendek.
"Dengan program ini akan memberdayakan para petani di sekitar wilayah tersebut agar dapat beternak selain bertani," katanya.
Program Adopsi Pohon Sarongge Tampil Di Paris
Rabu, 2 Desember 2015 21:42 WIB

Ilustrasi,Tanam pohon (Foto Antara/ Ampelsa/Dok)
Program adopsi pohon menjadi tema solusi terhadap perubahan iklim untuk kemudian difilmkan dan diputar di paviliun Indonesia dalam COP 21.